Perubahan Cepat Geopolitik Dunia Pengaruhi Ekonomi, Seberapa Tahan APBN Kita?

Selasa, 07 Juni 2022 - 18:45 WIB
loading...
Perubahan Cepat Geopolitik Dunia Pengaruhi Ekonomi, Seberapa Tahan APBN Kita?
Perubahan geopolitik yang terjadi sangat cepat di dunia internasional sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Situasi diperparah dengan terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perubahan geopolitik yang terjadi sangat cepat di dunia internasional sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia . Situasi diperparah dengan terjadinya perang Rusia dan Ukraina .

Akibat dua faktor itu, dikatakan Ketua DPP Partai NasDem, Martin Manurung, harga komoditas mengalami kenaikan yang sangat tinggi sekali. "Kenaikan harga juga berpengaruh kepada Indonesia, termasuk berdampak kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ungkap Martin Manurung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/6/2022).



APBN Indonesia, pasca Covid-19, yang seharusnya bisa fokus kepada target pembangunan dan infrastruktur harus direlokasi lagi untuk kebutuhan sosial dan penguatan ekonomi serta dampak dari perubahan geopolitik dunia.

"Ini semua perlu dikaji. Seberapa besar dampaknya bagi kita. Seberapa mampu kita mengendalikan supply kebutuhan pangan. Seberapa tahan APBN kita untuk memberikan bantalan sosial dan ekonomi," beber Martin.

Untuk membahas itu semua, digelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Perkembangan Ekonomi, Pangan dan Geopolitik Dunia' di NasDem Tower.

Di dalam FGD, diundang beberapa tokoh yang mempunyai kompetensi di bidang ekonomi dan pangan salah satunya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Kita mengundang Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengetahui postur anggaran dan bagaimana kedepannya," katanya.

Selain Sri Mulyani, juga akan mengundang Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengetahui perkembangan pangan dari hulu. Lalu, komoditas mana saja yang siap di dalam negeri dan mana bahan pokok yang stoknya berkurang.

Selanjutnya adalah Menteri Perdaganga Muhammad Lutfi. Partai NasDem ingin mengetahui bagaimana pemerintah dalam menata sisi supply, distribusi sampai kepada pasar. "Ini akan menarik. Di FGD nanti karena ketemu antara hulu, hilir dan anggaran."

Tokoh lain yang diundang sebagai pembicara adalah Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Ketua Aptindo Fransiscus Welirang dan pakar ekonomi dan pangan Bustanul Arifin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1217 seconds (0.1#10.140)