Cadangan Timah RI Terbesar ke-2 Dunia, Nomor 1 Gak Ada Lawan
loading...
![Cadangan Timah RI Terbesar...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/06/21/34/804609/cadangan-timah-ri-terbesar-ke2-dunia-nomor-1-gak-ada-lawan-dpk.webp)
Ilustrasi pertambangan/pexels/piotr arnoldes
A
A
A
JAKARTA - Kementerian ESDM menegaskan peran penting Indonesia dalam menyediakan bahan baku timah global. Pasalnya, cadangan timah di Indonesia merupakan yang terbesar ke-2 di dunia.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, total cadangan timah Indonesia saat ini mencapai 800.000 ton atau sekitar 17% dari total cadangan timah dunia.
"Timah kita nomor 2 di dunia. Nomor satu itu China, tidak ada yang bisa lawan China. Cadangan kita timah ada 800.000 ton," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Selasa (21/6/2022).
Jika ditotal, cadangan timah dunia sebanyak 4,7 juta ton. Kontribusi cadangan timah China terhadap total cadangan dunia ialah 23%, sementara Brazil 15% dan Australia 8%.
Saat ini, 91% cadangan timah berada di Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan izin usaha pertambangan (IUP) timah berdasarkan catatan Kementerian ESDM, saat ini berjumlah 482 IUP.
Di mana, sebanyak 2 IUP eksplorasi dan 480 IUP operasi produksi. "Namun tidak semua IUP ini aktif beroperasi," ungkapnya.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, total cadangan timah Indonesia saat ini mencapai 800.000 ton atau sekitar 17% dari total cadangan timah dunia.
"Timah kita nomor 2 di dunia. Nomor satu itu China, tidak ada yang bisa lawan China. Cadangan kita timah ada 800.000 ton," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Selasa (21/6/2022).
Jika ditotal, cadangan timah dunia sebanyak 4,7 juta ton. Kontribusi cadangan timah China terhadap total cadangan dunia ialah 23%, sementara Brazil 15% dan Australia 8%.
Saat ini, 91% cadangan timah berada di Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan izin usaha pertambangan (IUP) timah berdasarkan catatan Kementerian ESDM, saat ini berjumlah 482 IUP.
Di mana, sebanyak 2 IUP eksplorasi dan 480 IUP operasi produksi. "Namun tidak semua IUP ini aktif beroperasi," ungkapnya.
(ind)