Top! Sandiaga Uno: Hingga Juni 2022, Family Sunday Movie Serap 18.720 Tenaga Kerja Sektor Ekraf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno , mengapresiasi gelaran Family Sunday Movie (FSM). Sebab, sejak Februari hingga Juni 2022, ajang yang diikuti sineas muda Tanah Air ini mampu menyerap 18.720 tenaga kerja di subsektor perfilman.
Pada Februari 2022, ajang FSM diikuti sebanyak 219 komunitas. Sedangkan pada bulan Maret diikuti 153 komunitas. Selanjutnya pada bulan April diikuti 109 komunitas, bulan Mei 63 komunitas, dan bulan Juni 80 komunitas.
"Total ada 624 komunitas yang berpartisipasi dalam ajang FSM ini. Masing-masing dari mereka, jika dirata-ratakan melibatkan 30 orang tenaga kerja. Artinya, sejak Februari hingga Juni 2022 tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan produksi film pendek ini sebanyak 18.720 orang," kata Sandiaga.
Pada Juni 2022 ini, tahapan seleksi dan kurasi FSM usai dilakukan. Official Selection peringkat pertama untuk periode Juni berhasil diraih film berjudul 'Cerita di Waktu yang Salah' karya Sutradara Gombang Ari Patuanan produksi Vanasea Films, Bandung.
Sementara itu, peringkat kedua diraih film berjudul 'Menyisir Pesisir Gili Ketapang' karya Sutradara Devano Ramadhan Pratama produksi Galetong Media, Malang. Sandiaga mengaku bangga dengan para sineas muda yang terus berkarya dengan kreativitas yang dimilikinya. Menurutnya, kreasi film yang mereka ciptakan mampu mendongkrak perputaran roda ekonomi nasional.
"Tentu hal ini berdampak pada upaya kita yang tengah bekerja keras memulihkan perekonomian nasional. Penyerapan tenaga kerja yang cukup besar ini memang upaya yang terus kita ciptakan agar perekonomian masyarakat kembali berputar," tutur Sandiaga.
Dikatakan Sandiaga, besarnya minat para sineas muda menunjukkan jika anak-anak muda memiliki antusiasme dan semangat yang tinggi untuk berkontribusi terhadap pemulihan perekonomian nasional.
"Hal ini menunjukkan bahwa sineas muda memiliki semangat dan antusiasme yang cukup tinggi terhadap FSM. Sejak dibuka Februari lalu, hingga kini sudah ratusan peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi dalam FSM," tutur Sandiaga.
Tak sekadar apresiasi, Sandiaga menyebut Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendorong sineas muda agar mendapatkan ruang berkreasi. Bagi sineas yang filmnya terpilih, mereka akan mendapatkan sertifikat, kit FSM, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf sebagai bagian dari eksibisi.
Pada Februari 2022, ajang FSM diikuti sebanyak 219 komunitas. Sedangkan pada bulan Maret diikuti 153 komunitas. Selanjutnya pada bulan April diikuti 109 komunitas, bulan Mei 63 komunitas, dan bulan Juni 80 komunitas.
"Total ada 624 komunitas yang berpartisipasi dalam ajang FSM ini. Masing-masing dari mereka, jika dirata-ratakan melibatkan 30 orang tenaga kerja. Artinya, sejak Februari hingga Juni 2022 tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan produksi film pendek ini sebanyak 18.720 orang," kata Sandiaga.
Baca Juga
Pada Juni 2022 ini, tahapan seleksi dan kurasi FSM usai dilakukan. Official Selection peringkat pertama untuk periode Juni berhasil diraih film berjudul 'Cerita di Waktu yang Salah' karya Sutradara Gombang Ari Patuanan produksi Vanasea Films, Bandung.
Sementara itu, peringkat kedua diraih film berjudul 'Menyisir Pesisir Gili Ketapang' karya Sutradara Devano Ramadhan Pratama produksi Galetong Media, Malang. Sandiaga mengaku bangga dengan para sineas muda yang terus berkarya dengan kreativitas yang dimilikinya. Menurutnya, kreasi film yang mereka ciptakan mampu mendongkrak perputaran roda ekonomi nasional.
"Tentu hal ini berdampak pada upaya kita yang tengah bekerja keras memulihkan perekonomian nasional. Penyerapan tenaga kerja yang cukup besar ini memang upaya yang terus kita ciptakan agar perekonomian masyarakat kembali berputar," tutur Sandiaga.
Dikatakan Sandiaga, besarnya minat para sineas muda menunjukkan jika anak-anak muda memiliki antusiasme dan semangat yang tinggi untuk berkontribusi terhadap pemulihan perekonomian nasional.
"Hal ini menunjukkan bahwa sineas muda memiliki semangat dan antusiasme yang cukup tinggi terhadap FSM. Sejak dibuka Februari lalu, hingga kini sudah ratusan peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi dalam FSM," tutur Sandiaga.
Tak sekadar apresiasi, Sandiaga menyebut Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendorong sineas muda agar mendapatkan ruang berkreasi. Bagi sineas yang filmnya terpilih, mereka akan mendapatkan sertifikat, kit FSM, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf sebagai bagian dari eksibisi.