Erick Minta 4 BUMN Patungan Buat Perusahaan Baterai Mobil Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menyusun road map pengembangan industri EV Battery di Indonesia. Pengembangan ini dalam rangka merespons kebijakan mengenai mobil listrik.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dalam road map tersebut, nantinya akan melibatkan beberapa perusahaan pelat merah. Seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Aneka Tambang (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan beberapa mitra dari perusahaan internasional.
"Bahan bahan EV Batery ada semua di Indonesia. Dan kita membuka partnership mitra strategis dari internasional," ujarnya dalam Manajer Forum bersama MNC Group secara virtual, Kamis (25/6/2020).
Menurut Erick Thohir, tujuan dari pembentukan perusahaan patungan ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada minyak. Seperti diketahui, pemerintah sendiri sebelumnya sudah mengeluarkan kebijakan B30 untuk menekan impor minyak.
Selain itu, potensi pasar dari mobil listrik ini sangat besar. Mengingat selama ini belum ada pemain mobil listrik lokal yang ada di Indonesia. Sebab seluruhnya dari mulai mobil hingga baterainya masih impor dari luar negeri.
"Kedepan, kita harus mengurangi ketergantungan pada minyak. Mau tidak mau harus jadi prioritas. Kita bukan bikin mobilnya tapi kita ingin jadi pemain baterai mobil listrik, jangan diambil luar terus," katanya.
Dia menargetkan wacana akan rampung sepenuhnya pada 2028 mendatang. Sehingga dirinya berharap, siapapun Presiden baru pada 2024 mendatang, diharapkan bisa melanjutkan proyek ini karena menurutnya sangat penting.
"Tahun 2024 sudah setengah jadi. Tapi kita harapkan diteruskan tahun 2028, jangan berhenti ditengah jalan," tandasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dalam road map tersebut, nantinya akan melibatkan beberapa perusahaan pelat merah. Seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Aneka Tambang (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan beberapa mitra dari perusahaan internasional.
"Bahan bahan EV Batery ada semua di Indonesia. Dan kita membuka partnership mitra strategis dari internasional," ujarnya dalam Manajer Forum bersama MNC Group secara virtual, Kamis (25/6/2020).
Menurut Erick Thohir, tujuan dari pembentukan perusahaan patungan ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada minyak. Seperti diketahui, pemerintah sendiri sebelumnya sudah mengeluarkan kebijakan B30 untuk menekan impor minyak.
Selain itu, potensi pasar dari mobil listrik ini sangat besar. Mengingat selama ini belum ada pemain mobil listrik lokal yang ada di Indonesia. Sebab seluruhnya dari mulai mobil hingga baterainya masih impor dari luar negeri.
"Kedepan, kita harus mengurangi ketergantungan pada minyak. Mau tidak mau harus jadi prioritas. Kita bukan bikin mobilnya tapi kita ingin jadi pemain baterai mobil listrik, jangan diambil luar terus," katanya.
Dia menargetkan wacana akan rampung sepenuhnya pada 2028 mendatang. Sehingga dirinya berharap, siapapun Presiden baru pada 2024 mendatang, diharapkan bisa melanjutkan proyek ini karena menurutnya sangat penting.
"Tahun 2024 sudah setengah jadi. Tapi kita harapkan diteruskan tahun 2028, jangan berhenti ditengah jalan," tandasnya.
(bon)