3 Negara yang Akan Kedinginan jika Tidak Di Suplai Gas Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gas Rusia cukup banyak digunakan negara-negara di dunia . Jika saja Rusia benar menghentikan pasokannya, sedikitnya akan ada tiga negara yang warganya mengalami kedinginan akibat kekurangan gas.
Sebelumnya, Rusia sendiri mengancam untuk menghentikan pasokan gas alamnya ke negara-negara Eropa. Hal ini ditujukan sebagai bentuk pembalasan atas rentetan sanksi yang mereka kenakan pada Rusia.
Baca juga : Vatikan Dikabarkan Beli Gas Rusia Pakai Rubel, Benarkah?
Berikut beberapa negara di dunia yang akan kedinginan jika tidak disuplai gas Rusia :
1. Jerman
Jerman menjadi salah satu negara yang bergantung pada gas Rusia. Dilansir dari Reuters, pada 2021 Jerman mengimpor 142 miliar meter kubik gas. Data analisis ICIS menyatakan pasokan gas Jerman didominasi oleh gas pipa Rusia yang menyumbang sekitar 32 persen. Kemudian disusul oleh Norwegia 20 persen dan Belanda 12 persen.
Pembakaran gas menyumbang 15,3 persen dari pembangkit listrik Jerman tahun lalu. Kehilangan sebagian impor gas dari sumber manapun bisa berakibat buruk. Mungkin dalam jangka pendek, Jerman bisa mengatasinya dengan menggunakan pembangkit listrik batu bara dalam negeri maupun impor listrik dari negara tetangga.
Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa dilakukan untuk menjaga pemanas rumah. Karena faktanya, gas membuat setengah dari 41,5 juta rumah tangga di Jerman tetap hangat selama ini. Sehingga, pemutusan suplai gas Rusia bisa membuat rumah-rumah tersebut mengalami kedinginan. Terlebih, saat memasuki musim dingin. Selain itu, di sektor industri manufaktur seperti keramik juga tidak bisa berproduksi tanpa bahan bakar.
2. Hungaria
Pada konflik Rusia dan Ukraina, negara Eropa Timur dan Balkan menghadapi kekurangan gas alam setelah Moskow menutup keran pengiriman gas ke Eropa.
Dilansir dari Voa, sebelumnya Presiden Vladimir membuat keputusan tersebut setelah menemukan indikasi Ukraina mencuri gas alam yang ditujukan ke Eropa untuk menutupi kekurangannya.
Bagi negara-negara bekas soviet seperti Hungaria, hal ini cukup mengkhawatirkan. Karena mereka sangat bergantung pada gas Rusia. Ribuan penduduk Hungaria di daerah Komlo, bekas kota pertambangan sudah merasakan efek dari kekurangan gas.
Pensiunan Imre Deak termasuk di antara orang-orang di wilayah tersebut juga mulai cemas melihat sistem pemanas rumah mereka. Dia mengatakan ketika bangun, rasanya menjadi lebih dingin. Deak mengatakan bahwa sistem pemanasnya tidak bekerja dengan baik. Katelnya susah menyala karena tekanan gas yang rendah.
Baca juga : Uni Eropa Makin Blingsatan Gara-gara Gas Rusia
3. Austria
Austria menjadi negara yang sangat bergantung pada gas Rusia. Menyusul konflik antara Rusia dan Ukraina, kanselir Austria Karl Nehammer menghadiri konferensi pers di Wina pada 27 April 2022 lalu. Dia sendiri mengatakan bahwa pengiriman gas alam Rusia tetap akan berlanjut.
Dikutip dari Reuters, Austria sendiri memperoleh sebagian besar gas alamnya dari Rusia. Angkanya sendiri mencapai 80 persen, sehingga memiliki ketergantungan yang cukup berat untuk ditinggalkan.
Hal ini tentu sempat membuat Austria khawatir karena sebelumnya Rusia menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia. Kanselir Austria bersama Menteri Energi Leonore Gewessler menambahkan bahwa pemerintah menganggarkan hingga 5 miliar euro untuk mengisi reservoir gas negara hingga 80 persen dari kapasitas pada musim gugur.
Sebelumnya, Rusia sendiri mengancam untuk menghentikan pasokan gas alamnya ke negara-negara Eropa. Hal ini ditujukan sebagai bentuk pembalasan atas rentetan sanksi yang mereka kenakan pada Rusia.
Baca juga : Vatikan Dikabarkan Beli Gas Rusia Pakai Rubel, Benarkah?
Berikut beberapa negara di dunia yang akan kedinginan jika tidak disuplai gas Rusia :
1. Jerman
Jerman menjadi salah satu negara yang bergantung pada gas Rusia. Dilansir dari Reuters, pada 2021 Jerman mengimpor 142 miliar meter kubik gas. Data analisis ICIS menyatakan pasokan gas Jerman didominasi oleh gas pipa Rusia yang menyumbang sekitar 32 persen. Kemudian disusul oleh Norwegia 20 persen dan Belanda 12 persen.
Pembakaran gas menyumbang 15,3 persen dari pembangkit listrik Jerman tahun lalu. Kehilangan sebagian impor gas dari sumber manapun bisa berakibat buruk. Mungkin dalam jangka pendek, Jerman bisa mengatasinya dengan menggunakan pembangkit listrik batu bara dalam negeri maupun impor listrik dari negara tetangga.
Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa dilakukan untuk menjaga pemanas rumah. Karena faktanya, gas membuat setengah dari 41,5 juta rumah tangga di Jerman tetap hangat selama ini. Sehingga, pemutusan suplai gas Rusia bisa membuat rumah-rumah tersebut mengalami kedinginan. Terlebih, saat memasuki musim dingin. Selain itu, di sektor industri manufaktur seperti keramik juga tidak bisa berproduksi tanpa bahan bakar.
2. Hungaria
Pada konflik Rusia dan Ukraina, negara Eropa Timur dan Balkan menghadapi kekurangan gas alam setelah Moskow menutup keran pengiriman gas ke Eropa.
Dilansir dari Voa, sebelumnya Presiden Vladimir membuat keputusan tersebut setelah menemukan indikasi Ukraina mencuri gas alam yang ditujukan ke Eropa untuk menutupi kekurangannya.
Bagi negara-negara bekas soviet seperti Hungaria, hal ini cukup mengkhawatirkan. Karena mereka sangat bergantung pada gas Rusia. Ribuan penduduk Hungaria di daerah Komlo, bekas kota pertambangan sudah merasakan efek dari kekurangan gas.
Pensiunan Imre Deak termasuk di antara orang-orang di wilayah tersebut juga mulai cemas melihat sistem pemanas rumah mereka. Dia mengatakan ketika bangun, rasanya menjadi lebih dingin. Deak mengatakan bahwa sistem pemanasnya tidak bekerja dengan baik. Katelnya susah menyala karena tekanan gas yang rendah.
Baca juga : Uni Eropa Makin Blingsatan Gara-gara Gas Rusia
3. Austria
Austria menjadi negara yang sangat bergantung pada gas Rusia. Menyusul konflik antara Rusia dan Ukraina, kanselir Austria Karl Nehammer menghadiri konferensi pers di Wina pada 27 April 2022 lalu. Dia sendiri mengatakan bahwa pengiriman gas alam Rusia tetap akan berlanjut.
Dikutip dari Reuters, Austria sendiri memperoleh sebagian besar gas alamnya dari Rusia. Angkanya sendiri mencapai 80 persen, sehingga memiliki ketergantungan yang cukup berat untuk ditinggalkan.
Hal ini tentu sempat membuat Austria khawatir karena sebelumnya Rusia menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia. Kanselir Austria bersama Menteri Energi Leonore Gewessler menambahkan bahwa pemerintah menganggarkan hingga 5 miliar euro untuk mengisi reservoir gas negara hingga 80 persen dari kapasitas pada musim gugur.
(bim)