Lego Keluar dari Rusia, Semua Karyawan Diberi Cuti Panjang

Rabu, 13 Juli 2022 - 09:57 WIB
loading...
Lego Keluar dari Rusia,...
Lego, raksasa pembuat mainan asal Denmark mengatakan, bakal berhenti beroperasi di Rusia tanpa batas waktu. Semua karyawan diberi pesangon dan cuti panjang. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Lego , raksasa pembuat mainan asal Denmark mengatakan, bakal berhenti beroperasi di Rusia tanpa batas waktu seiring adanya gangguan ekstensif yang berkelanjutan. Perusahaan berhenti mengirimkan produk ke Rusia pada bulan Maret 2022 setelah invasi Ukraina, tetapi toko-toko yang mengusung brand mereka tetap buka karena sebagian besar peritel saingannya menarik diri.

Lego mengatakan, saat ini akan mengakhiri kemitraannya dengan Inventive Retail Group yang menjalankan 81 toko atas nama Lego. Namun mereka menyebutkan secara pastik bahwa perang Rusia Ukraina menjadi alasan di balik keputusannya menarik diri.



Seorang juru bicara Lego mengatakan: "Ketika Lego Group menghentikan pengiriman ke Rusia pada awal Maret, kami juga menghentikan semua aktivitas komersial dan menempatkan hampir semua karyawan kami pada cuti panjang."

Perusahaan mengatakan, sedang memangkas sebagian besar timnya yang berbasis di Moskow dan telah "memberi 70 karyawan paket keuangan untuk mendukung mereka saat mencari peluang baru".

Lego merupakan salah satu dari segelintir brand Barat yang tetap berada di Rusia setelah perusahaan besar lainnya menutup situs mereka usai serangan Kremlin di Ukraina diluncurkan pada 24 Februari, lalu.

Beberapa perusahaan menjual produk mereka melalui pewaralaba di Rusia dan harus melepaskan kemitraan yang kompleks dengan perusahaan pihak ketiga. McDonald's contohnya mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka akan menutup situsnya di Rusia yang kemudian dijual ke perusahaan lokal.

Tidak seperti sejumlah perusahaan yang telah mengutuk Rusia, Lego memutuskan untuk tidak secara langsung mengomentari tindakan negara itu. Pada bulan Maret, Lego berkata: "Pikiran kami bersama semua anak dan keluarga yang menderita akibat perang di Ukraina."

Beberapa tahun y https://lifestyle.sindonews.com/read/336178/166/lego-group-kolaborasi-nintendo-luncurkan-lego-super-mario-terbaru-di-indonesia-1613404956 ang lalu, perusahaan Denmark itu memicu reaksi keras ketika menolak untuk menjual pesanan massal batu bata plastiknya kepada seniman China Ai Weiwei.

Ai telah menggunakan Lego untuk membuat potret tokoh pembangkang yang telah dipenjara atau diasingkan, seperti Nelson Mandela, di AS dan telah merencanakan pameran serupa di Australia.

Baca Juga: LEGO Group Kolaborasi Nintendo Luncurkan LEGO Super Mario Terbaru di Indonesia

Namun dia mengatakan, Lego telah memberi tahu museum di Melbourne bahwa batu batanya tidak dapat digunakan untuk seni yang berisi "pernyataan politik, agama, rasis, cabul, atau mencemarkan nama baik".

Keputusan itu dikecam secara luas dan Lego akhirnya mengubah kebijakannya.

Menarik Keluar

Setelah invasi Presiden Putin ke Ukraina, semakin banyak perusahaan Barat yang awalnya menangguhkan bisnis di Rusia sekarang memutuskan untuk menarik diri secara penuh.

Raksasa pakaian olahraga AS, Nike dan peritel gerai kopi Starbucks kini telah mundur sepenuhnya dari pasar Rusia, setelah sempat menangguhkan perdagangan di sana pada bulan Maret.

Sedangkan produsen mobil, Renault juga telah menjual bisnisnya di Rusia. Perusahaan Prancis itu mengatakan, 68% sahamnya di pembuat mobil Avtovaz akan dijual ke lembaga sains Rusia, sementara sahamnya di Renault Rusia akan pergi ke kota Moskow.

Cisco juga mengatakan akan mulai sepenuhnya menutup operasi di Rusia dan Belarus. Perusahaan terkenal lainnya seperti L'Oreal dan saingannya Estee Lauder keduanya mengatakan, mereka akan menutup toko dan menghentikan penjualan online tetapi belum mengumumkan rencana untuk mundur secara permanen.

Rusia sendiri merupakan pasar ritel Eropa terbesar kelima secara global tahun lalu, yang nilainya mencapai 337,2 miliar poundsterling, sehingga beberapa perusahaan enggan membakar pemasukan mereka.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1018 seconds (0.1#10.140)