Inflasi Inggris Tembus 9,4%, Setiap Keluarga Rogoh Kocek Rp1,7 Juta Buat Isi Bensin

Kamis, 21 Juli 2022 - 22:44 WIB
loading...
Inflasi Inggris Tembus 9,4%, Setiap Keluarga Rogoh Kocek Rp1,7 Juta Buat Isi Bensin
Kenaikan harga terus terjadi dalam tingkatan tercepat selama lebih dari 40 tahun, didorong oleh harga bensin dan pangan yang semakin mahal di Inggris. Foto/Dok BBC
A A A
LONDON - Kenaikan harga terus terjadi dalam tingkatan tercepat selama lebih dari 40 tahun, didorong oleh harga bensin dan pangan yang semakin mahal. Inflasi Inggris melonjak menjadi 9,4% dalam 12 bulan hingga Juni dari 9,1% pada Mei, menurut data Kantor Statistik Nasional (ONS).

Sementara itu serikat pekerja telah menyerukan kenaikan gaji untuk membantu mereka mengatasi lonjakan kenaikan harga hingga akhirnya membuat biaya hidup meningkat. Dimana banyak pekerja harus berjuang dengan tagihan serta mencari pangan murah.



Bank of England sendiri telah memperingatkan inflasi akan mencapai level 11% tahun ini. Harga bahan bakar di Inggris telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, dipengaruhi oleh perang Ukraina dan langkah Uni Eropa (UE) untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak Rusia.

Kondisi ini membuat rata-rata mobil keluarga harus mengeluarkan uang lebih dari 100 pounds atau setara Rp1,78 juta (Kurs Rp17.887 per Pounds) untuk isi bensin, menurut RAC.



Namun diterangkan minggu ini bahwa biaya grosir bahan bakar yang lebih rendah menyebabkan penurunan harga di pompa bensin, meski masih tetap jauh lebih tinggi daripada sebelum perang Ukraina.

Di tempat lain, harga makanan telah jauh meningkat dan tagihan supermarket akan naik rata-rata 454 pouns tahun ini seiring harga makanan melonjak, berdasarkan prediksi perusahaan riset Kantar.

Kepala ekonom ONS, Grant Fitzner mengatakan, inflasi berada pada level tertinggi selama lebih dari 40 tahun. "Kenaikan (pada Juni) didorong oleh lonjakan harga bahan bakar dan pangan," tambahnya.

Menteri Keuangan Nadhim Zahawi mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan Bank of England untuk "menanggung inflasi".
"Negara-negara di seluruh dunia berjuang melawan harga yang lebih tinggi dan saya tahu betapa sulitnya itu bagi orang-orang di sini di Inggris," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2467 seconds (0.1#10.140)