Bappenas-UNDP Apresiasi Peresmian SDG’s Center Sekolah Kedinasan Pertama di Indonesia

Sabtu, 30 Juli 2022 - 23:13 WIB
loading...
Bappenas-UNDP Apresiasi...
Peresmian SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten, Senin (25/7/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengapresiasi peresmian Sustainable Development Goals Center (SDGs Center) di Politeknik Pelayaran Banten. Ini merupakan SDG’s Center pertama di Indonesia untuk sekolah kedinasan.

Pada acara peresmian yang digelar secara hybrid pada Senin (25/7), Kepala Sekretariat Nasional SDGs yang juga Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan, SDGs Center di lembaga kedinasan diharapkan dapat mencapai empat tujuan utama.

Pertama, menjadi center of excellent dengan kompetensi inti dan pengarusutamaan SDGs dalam proses pendidikan.

Selanjutnya, menjadi mitra pemerintah dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SDGs, dan menjadi fasilitator serta pengawas Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs.

“Sekolah kedinasan menjadi fasilitator dan katalisator pelaksanaan SDGs untuk mendorong keterlibatan publik serta meningkatkan komitmen pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam implementasi SDGs,” ujarnya, dikutip Sabtu (30/7/2022).



Vivi berharap Politeknik Pelayaran Banten dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan kedinasan yang lain untuk mengadvokasi dan memperkuat implementasi SDGs, jaringan properti dan komunitas, serta komitmen mencapai target SDGs.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

Program ini dideklarasikan pada 25 September 2015, bertepatan dengan berlangsungnya United Nations General Assembly (UNGA) di kantor PBB di New York, Amerika Serikat.

TPB/SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”.

Direktur Politeknik Pelayaran Banten Heru Widada mengatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi maritim yang unggul dan berstandar Internasional, Politeknik Pelayaran Banten (P2B) berkomitmen mendukung TPB/SDGs 2030 di Indonesia, sekaligus menjadi katalisator bagi perguruan tinggi kedinasan lain untuk turut menyukseskan TPB/SDGs di Indonesia.

SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten telah diakui eksistensinya oleh SDGs Nasional Kementerian PPN/Bappenas dengan telah bergabungnya dalam Daftar 30 SDGs Center/Network/Hub di Perguruan Tinggi Terkemuka di Seluruh Indonesia dan menjadi pelopor pertama Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian yang memiliki SDGs Center di Institusi Pendidikannya.

“SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten siap berkontribusi secara aktif dan berkomitmen untuk mendukung pencapaian TPB/SDGs di Indonesia khususnya dalam bidang maritim,” ujarnya.



Menurut Heru, keunggulan Program SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten ini didukung dengan implementasi program Mata Kuliah Wajib (mandatory) tentang kepedulian lingkungan dan pencegahan pencemaran laut yang berisi peraturan International Convention For the Preventions of Pollution from Ships (Marpol).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Djoko Sasono mengapresiasi peresmian SDGs Center pertama Indonesia pada sekolah kedinasan di Politeknik Pelayaran Banten yang diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas SDM di bidang transportasi secara berkelanjutan.

“Melalui peresmian SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas, kemampuan, serta kompetensi para Taruna/Taruni di bidang kemaritiman dengan fokus pada pelestarian sumberdaya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan,” tuturnya.

Noam Lazuardi selaku Koordinator Fungsi Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim Kementerian Luar Negeri mengatakan, Indonesia memiliki komitmen untuk melaksanakan SDGs dan telah merealisasikannya dalam beberapa langkah penting, di antaranya Peta Jalan SDGs Indonesia hingga tahun 2030, salah satunya di bidang kemaritiman untuk mewujudkan sustainable ocean economy.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Global Alliance for Sustainable Planet Satya S Tripathi menyampaikan bahwa plastik dengan berbagai ukuran sekarang bocor ke habitat laut.

Pihaknya memperingatkan bahaya puing-puing yang lebih besar atau 'makroplastik', seperti alat tangkap ikan, serta sampah dan mikroplastik.

“Jika kita menginginkan dunia yang bebas dari polusi plastik, sejalan dengan himbauan Majelis Lingkungan PBB (UNEA), kita perlu mengambil tindakan yang jauh lebih ketat dan terkoordinasi, salah satunya dari penguatan SDGs dalam lembaga pendidikan,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Penasihat Teknis SDGs United Nations Development Programme (UNDP) Juliaty ansye Sopacua memberikan apresiasi yang tinggi atas diresmikannya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten.

Dia berharap Politeknik Pelayaran Banten sebagai salah satu Maritime Education Training (MET) di Indonesia dapat menjadi contoh lembaga pendidikan berkualitas yang mengedepankan tujuan pembangunan berkelanjutan.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2113 seconds (0.1#10.140)