Rusia Ditinggal Kabur Investor Terbesarnya, Pasar Obligasi Dibuka Lagi

Senin, 15 Agustus 2022 - 21:53 WIB
loading...
Rusia Ditinggal Kabur Investor Terbesarnya, Pasar Obligasi Dibuka Lagi
Bursa Moskow akan dibuka kembali untuk beberapa investor asing mulai Senin setelah penangguhan hampir enam bulan selama perang Ukraina. Dok/BBC
A A A
MOSKOW - Bursa Moskow akan dibuka kembali untuk beberapa investor asing mulai Senin setelah penangguhan hampir enam bulan selama perang Rusia Ukraina . Diterangkan hanya investor dari "negara-negara bersahabat" yang akan diizinkan untuk memperdagangkan obligasi.

Langkah itu membuat Rusia kehilangan banyak investor terbesar yang telah menjatuhkan sanksi pada ekonominya. Rusia telah menutup bursa pada Februari untuk membatasi uang meninggalkan negara itu selama perang.



Dalam sebuah pernyataan, Bursa Moskow mengatakan, bakal membuka kembali pasar obligasinya untuk "klien non-residen dari negara-negara yang tidak bermusuhan,"

China dan Turki kemungkinan termasuk di antara negara-negara ini, karena mereka belum menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Ditambahkan dalam keterangannya bahwa bank, broker dan perusahaan manajemen investasi telah mulai mendaftarkan klien asing mereka ke bursa.

Rusia menutup pasar saham dan obligasinya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin mengirim ribuan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, lalu. Pada bulan Maret, ia sempat membuka kembali secara bertahap dan terbatas pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Rusia.



Dimulainya kembali perdagangan pada hari Senin tidak termasuk investor dari negara-negara 'tidak bersahabat', yang tetap dilarang menjual sekuritas Rusia.

Negara-negara ini termasuk anggota Uni Eropa, Kanada dan Jepang. Diketahui Grup ini menyumbang 90% dari investasi ke Rusia tahun lalu.

Sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintah Barat terkait responnya terhadap Perang Rusia Ukraina telah berdampak pada ekonomi Moskow. Rusia diyakini telah gagal bayar utangnya pada Juni untuk pertama kalinya sejak 1998.

Meskipun memiliki uang untuk melakukan pembayaran senilai USD100 juta (ÂŁ 82.5 juta), sanksi Barat membuatnya tidak mungkin untuk mengirimkam jumlah tersebut kepada kreditor internasional. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bank perantara telah menahan uang itu begitu juga cadangan diblokir "secara tidak sah".

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)