Ikthtiar Menjajaki Peluang Usaha di Pasar Daring
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bisnis e-dagang di Indonesia berkembang pesat. Meski menjanjikan, keberhasilan kompetisi e-dagang tetap memerlukan inovasi dan strategi usaha di tengah kuatnya persaingan usaha daring.
Praktisi ekonomi digital Karno Gandjar Prasetyo memberikan saran ikhtiar menjajaki peluang usaha di pasar online. Calon pelaku usaha harus pandai dalam memilih target pasar online bisa mulai dari marketplace maupun sosial media.
"Fokus di salah satu pasar terlebih dahulu jangan digarap semuanya karena memiliki teknik berbeda-beda," kata dia dalam diskusi Aptika Kominfo, baru-baru ini.
Menurut dia sebelum masuk ke pasar online ada empat yang harus dilakukan merangkul produsen atau grosir. Kolobarosi ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan harga terjangkau sehingga siap bersaing.
Tak hanya itu, simulasi target pasar diperlukan agar produk yang dijual tepat sasaran. Misalnya, riset produk terlaris di marketplace atau melihat tren produk di google trends. "Modal juga menjadi syarat utama memulai usaha bisa dilakukan dengan menabung atau dari komisi penjualan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi 1 DPR Taufiq R. Abdullah mengungkapkan Perubahan perilaku konsumsi masyarakat pada pandemi Covid-19 semakin mengakselerasi digitalisasi pada sektor perdagangan. Keadaan ini membuat kompetisi di antara marketplace kian tajam.
Sebab itu pihaknya mendorong pelatihan digitalisasi untuk mengasah keterampilan sebelum memasuki e-dagang. Era digitalisasi merupakan peluang membuka bisnis secara mudah dan efisien. "Dengan demikian memiliki strategi yang tepat untuk memulai dagang di pasar online," jelasnya.
Praktisi ekonomi digital Karno Gandjar Prasetyo memberikan saran ikhtiar menjajaki peluang usaha di pasar online. Calon pelaku usaha harus pandai dalam memilih target pasar online bisa mulai dari marketplace maupun sosial media.
"Fokus di salah satu pasar terlebih dahulu jangan digarap semuanya karena memiliki teknik berbeda-beda," kata dia dalam diskusi Aptika Kominfo, baru-baru ini.
Menurut dia sebelum masuk ke pasar online ada empat yang harus dilakukan merangkul produsen atau grosir. Kolobarosi ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan harga terjangkau sehingga siap bersaing.
Tak hanya itu, simulasi target pasar diperlukan agar produk yang dijual tepat sasaran. Misalnya, riset produk terlaris di marketplace atau melihat tren produk di google trends. "Modal juga menjadi syarat utama memulai usaha bisa dilakukan dengan menabung atau dari komisi penjualan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi 1 DPR Taufiq R. Abdullah mengungkapkan Perubahan perilaku konsumsi masyarakat pada pandemi Covid-19 semakin mengakselerasi digitalisasi pada sektor perdagangan. Keadaan ini membuat kompetisi di antara marketplace kian tajam.
Sebab itu pihaknya mendorong pelatihan digitalisasi untuk mengasah keterampilan sebelum memasuki e-dagang. Era digitalisasi merupakan peluang membuka bisnis secara mudah dan efisien. "Dengan demikian memiliki strategi yang tepat untuk memulai dagang di pasar online," jelasnya.
(nng)