Grab Bantu UMKM #TerusUsaha dalam Era ‘New Normal’

Selasa, 30 Juni 2020 - 17:13 WIB
loading...
A A A
Tak ketinggalan di Manado juga melakukan mitra dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) untuk melakukan digitalisasi kepada 100 mitra Industri Kecil Menengah (IKM) di bawah naungan Disperindag untuk menjadi merchant GrabMart dan GrabFood.

Grab juga menawarkan biaya pengiriman khusus untuk pelanggan yang berbelanja dari 100 IKM yang terdaftar guna mendorong permintaaan kepada para pedagang.

Di Yogyakarta, Grab bermitra dengan Dinas Koperasi & UMKM DI Yogyakarta untuk mendukung aplikasi Si Bakul, aplikasi MarketHub dan program dari pemerintah. Grab akan menyediakan jasa pengiriman melalui GrabExpress dengan harga khusus bagi pelanggan yang membeli produk dari 120 mitra UMKM yang terdaftar dalam platform SiBakul.

Di Sleman, Grab juga bermitra dengan pemerintah daerah Sleman untuk mengajak 24 pasar tradisional basah di Sleman bergabung dalam platform Grab. Pelanggan sekarang dapat membeli barang sehari-hari dari hampir 12.500 penjual tradisional menggunakan GrabAssistant.

Kerja sama ini dibangun dari upaya Grab untuk mendukung pemerintah agar memastikan bisnis tradisional dan wirausahawan di lokasi terpencil tidak tertinggal dalam akselerasi digital. Hingga hari ini, Grab telah membantu lebih dari 100 pasar tradisional di Indonesia untuk beralih ke bisnis online melalui GrabMart.

The World Bank juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam rangka meningkatkan kemampuan digital masyarakat Indonesia dan memastikan bahwa setiap orang dapat memperoleh manfaat dari inovasi.

Satu Kahkonen, The World Bank Country Director for Indonesia and Timor Leste menjelaskan, “Menjadikan teknologi dan inovasi berkembang dan pada saat yang bersamaan melindungi warga negara dari konsekuensi yang tidak disengaja dari disrupsi teknologi adalah hal yang penting untuk Indonesia. Untuk memastikan bahwa manfaat dari inovasi ini dapat dinikmati oleh semua orang, sangat penting untuk menutup kesenjangan digital dengan menghubungkan 93,6 juta orang dewasa Indonesia yang saat ini tidak memiliki akses terhadap internet dasar.”

Sementara itu Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia yang diwakili oleh Victoria br. Simanungkalit, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia menjelaskan dalam sambutannya, ”UMKM berkontribusi lebih dari 60% untuk PDB dan menyerap 97% dari total tenaga kerja Indonesia. Mereka merupakan tulang punggung ekonomi namun juga tidak terhindar dari dampak pandemi. Melalui UMKM Go Digital dan program #BanggaBuatanIndonesia, pemerintah menyediakan dukungan secara komprehensif termasuk pelatihan digitalisasi bagi UMKM. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi pihak swasta seperti Grab, kami dapat memperluas upaya ini. Saya sangat senang bahwa Grab berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan memastikan bahwa UMKM juga terlibat dalam ekonomi digital melalui #TerusUsaha.”

Pada masa pandemi Covid-19 ini, Grab memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan ekonomi indonesia. Sebuah riset yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics di bulan Januari 2020 menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Indonesia.

Mitra Grab dari 12 kota yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)