Rupiah Ditutup Terkapar ke Rp14.365/USD Justru Saat Dollar AS Loyo

Kamis, 02 Juli 2020 - 16:57 WIB
loading...
Rupiah Ditutup Terkapar...
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Kamis (2/7/2020) terkapar untuk jatuh semakin dalam ke zona merah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Kamis (2/7/2020) terkapar untuk jatuh semakin dalam ke zona merah. Pelemahan mata uang Garuda justru terjadi saat dollar AS loyo hingga menyentuh level terendah dalam satu pekan.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah anjlok ke posisi Rp14.377/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.282 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.261 hingga Rp14.378/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore terperosok sangat dalam menuju Rp14.570/USD. Dimana terlihat kurs rupiah menyusut bila dibandingkan sesi pagi.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah amruk menjadi Rp14.516/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah tak berdaya usai kemarin berada di posisi Rp14.341/USD.

Sedangkan data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah lebih rendah pada level Rp14.365/USD dengan gerakan harian pada kisaran Rp14.342-Rp14.365/USD. Raihan tersebut jatuh dari sesi Rabu kemarin yang berada di posisi Rp14.342/USD.

Di sisi lain, Dolar AS tergelincir ke posisi terendah satu pekan di tengah optimisme data perekonomian AS dan Eropa akan meningkatkan daya tarik. Terlihat sentimen juga datang dari harapan vaksin virus corona akan memberikan dorongan.

Terhadap enam mata uang utama lainnya, greenback berada dalam jalur penurunan mingguan terbesar dalam sebulan dari 0,4%. Namun ayunan bisa dua arah tergantung pada data ketenagakerjaan AS yang diproyeksi Non-Farm payrolls menunjukkan peningkatan 3.000.000.

Meskipun dolar baru-baru ini berada dalam tren pelemahan, greenback masih naik 2,5% dari posisi terendah 2020 dari 94,6 pada awal Maret. Sebuah jejak pendapat Reuters memprediksi greenback masih akan melemah selama 12 bulan selanjutnya seiring permintaan global yang jatuh.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1383 seconds (0.1#10.140)