Wawancara Dubes RI untuk Inggris Raya, Dr Desra Percaya: Hubungan Ekonomi RI-Inggris Masuki Babak Baru 

Rabu, 05 Oktober 2022 - 16:51 WIB
loading...
A A A
Selain promosi kepada para investor Inggris, kami juga gencar melakukan presentasi kepada para pemangku kepentingan di Indonesia. Kami aktif memberitahukan mood dan tren konsumen yang sedang berlangsung di Inggris. Saat ini, Inggris sedang ramai mengonsumsi produk hijau, berkelanjutan, dan inklusif.

Di London, kita memiliki Bank Indonesia, Bank Mandiri, Bank BNI, dan perusahaan swasta lainnya. Mereka menjadi gerbang utama bagi para investor Inggris yang ingin menanamkan modal di Indonesia. Perbankan sangat cocok di London mengingat London merupakan kota pusat keuangan terbaik di dunia setelah New York.

Setelah ekonomi kembali bangkit pascapandemi Covid-19, sektor perdagangan apa yang akan menjadi motor penggerak ekonomi Tanah Air?
Saya kira nilai perdagangan kedua negara sedang saja dalam lima tahun terakhir. Ringkasnya, naik sedikit, turunnya juga sedikit. Namun, hal ini menunjukkan kedua negara masih memiliki banyak ruang yang perlu ditingkatkan. Pada 2021, peningkatannya juga luar biasa karena adanya kenaikkan permintaan produk tertentu.

Kami juga berinisiatif untuk bergerak cepat guna menjaga dan meningkatkan peluang perdagangan dan investasi setelah Inggris keluar dari UE. Jangan sampai peluang ini terlepas begitu saja. Pada 2021, kita sudah mengerucut pada dialog antar menteri perdagangan sebelum menandatangani kesepakatan ekonomi.

Beberapa produk Tanah Air yang paling banyak di ekspor ke Inggris pada 2021 ialah manufaktur kayu dan gabus, alas kaki, pakaian, dan furniture. Sedangkan impor Indonesia dari Inggris meliputi bijih besi, bubur kertas, mobil, obat-obatan dan farmasi, dan mesin industri. Kedua negara juga melakukan transaksi layanan.

Sebagai negara dengan penduduk muslim cukup besar di Eropa, apakah Indonesia juga mempromosikan pariwisata dan industri halalnya kepada Inggris?
Perkembangan populasi muslim di Inggris termasuk pesat untuk wilayah Eropa. Sebagian besar dari mereka merupakan orang yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan. Sekarang mungkin jumlahnya mencapai 3-4 juta orang. Potensi bisnisnya besar. Tapi, kita perlu channel yang cocok untuk meraih pasar tersebut.

Sebetulnya, produk halal dari Indonesia tidak ada masalah dalam menembus pasar Inggris. Sebab, peraturan ini tidak tercantum di dalam konstitusi pemerintah lokal dan hanya diatur oleh sektor swasta. Sebaliknya, produk halal yang diproduksi di Inggris kesulitan masuk ke Indonesia. Permasalahan ini yang masih bergulir.

Selain makanan, produk lain yang memiliki potensi cukup besar untuk menyasar konsumen muslim di Inggris ialah fashion. Sektor ini masih belum banyak ditangkap oleh pebisnis di Indonesia. Kami juga sudah sampaikan, tapi kebanyakan pengusaha dari Indonesia masih fokus menyasar Timur Tengah dan Asia Selatan.

Angka pariwisata dari Inggris menuju Indonesia sebenarnya masih kecil, apalagi jika dibandingkan dengan Australia, tapi masuk sebagai penyumbang nomor satu di Eropa. Dengan dibukanya perbatasan dan diperlonggarnya prokes, saya berharap arus wisatawan dari Inggris akan semakin membeludak pada tahun ini.

Apakah budaya dan makanan asal Indonesia dikenal di Inggris?
Saya tekankan kembali bahwa Indonesia tidak ada di dalam peta Inggris. Jadi memang kurang dikenal. Kami di sini tentu bertugas untuk memperkenalkan Indonesia di tanah London. Saat ini, makanan asal Indonesia mulai masuk ke Inggris melalui restoran-restoran yang dibuka para pengusaha kuliner di London.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2054 seconds (0.1#10.140)