Dukungan Perusahaan Cat Asli Indonesia Hadirkan Karya Kreatif di Kawasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kreativitas anak bangsa harus terus didukung agar terus berkembang. Karya-karya yang lahir dari tangan insan kreatif juga bisa ikut menyemarakkan ruang publik bahkan menjadi ikon yang menarik.
Hal itu terlihat pada ajang Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digelar belum lama ini.
Meskipun skalanya kota, 108 orang peserta yang mendaftar berasal dari berbagi wilayah Nusantara seperti Aceh, Medan, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Manado, Balikpapan, hingga Ternate.
Sayembara ini telah berakhir dan pemenangnya telah diumumkan pada Jumat (30/9) lalu di Ruang Blandongan, Balai Kota Tangsel.
Hadir para dewan juri, pihak penyelenggara (Pemerintah Kota Tangsel, IAI Provinsi Banten, PT Propan Raya, dan komunitas arsitek BDD), serta para tamu undangan lainnya.
Direktur Propan Raya Yuwono Imanto menyampaikan rasa bangga karena pihaknya sebagai perusahaan cat asli Indonesia bisa terlibat dalam sayembara ini.
“Kami dari Propan Raya merasa bangga menjadi bagian dari Kota Tangerang Selatan terutama dalam pengadaan sayembara ini,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Rabu (5/10/2022).
Menurut dia, Sayembara Kawasan Bundaran Maruga ini merupakan sayembara ke-9 yang didukung oleh PT Propan Raya. Sebelumnya, perseroan pernah berkolaborasi dengan Green Building Council Indonesia (GBCI), Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, dan Badan Ekonomi Kreatif.
“Bagi kami, sayembara ini walaupun scope-nya bukan kementerian, tetapi punya nilai yang istimewa. Karena sayembaranya ini adalah sayembara kawasan. Ini yang luar biasa,” tuturnya.
Sementara itu, dari 108 peserta yang mendaftar Sayembara Kawasan Bundaran Maruga, ada 29 karya yang masuk ke meja panitia. Setelah dilakukan proses seleksi administrasi dan penjurian tertutup, terpilihlah 5 finalis yang masuk seleksi akhir.
Kelima finalis diberi kesempatan yang sama, yakni presentasi pemaparan karya dalam bentuk presentasi ppt dan video. Setelah dilakukan presentasi finalis, tujuh dewan juri diberi kesempatan untuk bertanya, memberi masukan, kritikan, ataupun arahan.
Melalui proses penjurian yang sangat ketat, arsitek Yori Antar selaku ketua Dewan Juri mengumumkan pemenang Sayembara Desain Bundaran Maruga.
“Bukan hal mudah bagi kami para dewan juri memutuskan siapa pemenangnya. Semua finalis termasuk yang mengirimkan karya, luar biasa. Tapi di setiap pertandingan, harus ada pemenangnya,” ucapnya.
Adapun yang terpilih sebagai juara 1 Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga adalah karya berjudul Blandongan Kota, disusul Selendang Mayang (juara 2) dan Serambi Anggrek (juara 3). Kemudian Jentera Jumantara dan Tarian Kebersamaan di posisi juara harapan 1 dan 2.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie berharap hasil dari sayembara ini dapat membuat perubahan yang lebih baik lagi bagi Kota Tangerang Selatan. Apalagi, Kawasan Bundaran Maruga merupakan salah satu elemen penting menuju pusat pemerintahan kota Tangsel.
Oleh karena itu, keberadaannya harus dapat merepresentasikan pusat pemerintahan dalam cakupan wilayah koridor Jalan Ciater Raya hingga Jalan Benda Raya, serta dapat memberikan wajah baru bagi Kota Tangsel.
“Kawasan Bundaran Maruga akan kita jadikan landmark baru Kota Tangerang Selatan di mana akan difungsikan sebagai tempat nongkrong anak-anak muda, pusat aktivitas warga, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Tak hanya Bundaran Maruga, sambung dia, beberapa area lainnya di Tangsel juga akan ditata. “Sehingga diharapkan dengan adanya perubahan ini membuat Tangsel menjadi sebuah kota baru yang memiliki identitas yang kuat,” tuturnya.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menambahkan, sayembara ini diselenggarakan sebagai upaya mewujudkan Kota Tangsel yang lebih cantik, berestetik, dan memiliki nilai arsitektur yang kuat.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh peserta yang mengikuti sayembara ini, karena telah menuangkan segala ide, konsep, dan gagasan desain pada Kawasan Bundaran Maruga ini untuk menjadi salah satu etalase kota yang dapat mencitrakan Tangsel sebagai kota yang cerdas, modern, dan religius,” paparnya.
Hal itu terlihat pada ajang Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digelar belum lama ini.
Meskipun skalanya kota, 108 orang peserta yang mendaftar berasal dari berbagi wilayah Nusantara seperti Aceh, Medan, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Manado, Balikpapan, hingga Ternate.
Sayembara ini telah berakhir dan pemenangnya telah diumumkan pada Jumat (30/9) lalu di Ruang Blandongan, Balai Kota Tangsel.
Hadir para dewan juri, pihak penyelenggara (Pemerintah Kota Tangsel, IAI Provinsi Banten, PT Propan Raya, dan komunitas arsitek BDD), serta para tamu undangan lainnya.
Direktur Propan Raya Yuwono Imanto menyampaikan rasa bangga karena pihaknya sebagai perusahaan cat asli Indonesia bisa terlibat dalam sayembara ini.
“Kami dari Propan Raya merasa bangga menjadi bagian dari Kota Tangerang Selatan terutama dalam pengadaan sayembara ini,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Rabu (5/10/2022).
Menurut dia, Sayembara Kawasan Bundaran Maruga ini merupakan sayembara ke-9 yang didukung oleh PT Propan Raya. Sebelumnya, perseroan pernah berkolaborasi dengan Green Building Council Indonesia (GBCI), Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, dan Badan Ekonomi Kreatif.
“Bagi kami, sayembara ini walaupun scope-nya bukan kementerian, tetapi punya nilai yang istimewa. Karena sayembaranya ini adalah sayembara kawasan. Ini yang luar biasa,” tuturnya.
Sementara itu, dari 108 peserta yang mendaftar Sayembara Kawasan Bundaran Maruga, ada 29 karya yang masuk ke meja panitia. Setelah dilakukan proses seleksi administrasi dan penjurian tertutup, terpilihlah 5 finalis yang masuk seleksi akhir.
Kelima finalis diberi kesempatan yang sama, yakni presentasi pemaparan karya dalam bentuk presentasi ppt dan video. Setelah dilakukan presentasi finalis, tujuh dewan juri diberi kesempatan untuk bertanya, memberi masukan, kritikan, ataupun arahan.
Melalui proses penjurian yang sangat ketat, arsitek Yori Antar selaku ketua Dewan Juri mengumumkan pemenang Sayembara Desain Bundaran Maruga.
“Bukan hal mudah bagi kami para dewan juri memutuskan siapa pemenangnya. Semua finalis termasuk yang mengirimkan karya, luar biasa. Tapi di setiap pertandingan, harus ada pemenangnya,” ucapnya.
Adapun yang terpilih sebagai juara 1 Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga adalah karya berjudul Blandongan Kota, disusul Selendang Mayang (juara 2) dan Serambi Anggrek (juara 3). Kemudian Jentera Jumantara dan Tarian Kebersamaan di posisi juara harapan 1 dan 2.
Baca Juga
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie berharap hasil dari sayembara ini dapat membuat perubahan yang lebih baik lagi bagi Kota Tangerang Selatan. Apalagi, Kawasan Bundaran Maruga merupakan salah satu elemen penting menuju pusat pemerintahan kota Tangsel.
Oleh karena itu, keberadaannya harus dapat merepresentasikan pusat pemerintahan dalam cakupan wilayah koridor Jalan Ciater Raya hingga Jalan Benda Raya, serta dapat memberikan wajah baru bagi Kota Tangsel.
“Kawasan Bundaran Maruga akan kita jadikan landmark baru Kota Tangerang Selatan di mana akan difungsikan sebagai tempat nongkrong anak-anak muda, pusat aktivitas warga, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Tak hanya Bundaran Maruga, sambung dia, beberapa area lainnya di Tangsel juga akan ditata. “Sehingga diharapkan dengan adanya perubahan ini membuat Tangsel menjadi sebuah kota baru yang memiliki identitas yang kuat,” tuturnya.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menambahkan, sayembara ini diselenggarakan sebagai upaya mewujudkan Kota Tangsel yang lebih cantik, berestetik, dan memiliki nilai arsitektur yang kuat.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh peserta yang mengikuti sayembara ini, karena telah menuangkan segala ide, konsep, dan gagasan desain pada Kawasan Bundaran Maruga ini untuk menjadi salah satu etalase kota yang dapat mencitrakan Tangsel sebagai kota yang cerdas, modern, dan religius,” paparnya.
(ind)