Perajin Busana Asal Bali Sukses Kerek Omzet 200% dan Tembus Pasar Ekspor di 7 Negara
loading...
A
A
A
Di tahun 2013, dia menemukan bahwa fesyen berbahan rayon cukup diminati di Bali, namun belum banyak yang mengolahnya menjadi produk muslim.
Joko menangkap peluang tersebut dan mulai memproduksi busana muslim, seperti gamis dan mukena berbahan rayon. Respons pelanggan ternyata sangat baik, dalam sehari dia bisa menerima 100-150 orderan.
Tak hanya inovasi pada produk, untuk mendorong penjualan Joko yang memiliki latar belakang programmer pun mencoba berbagai strategi agar orang-orang tertarik mengunjungi websitenya.
Namun, selama beberapa tahun penjualannya tak kunjung menunjukkan peningkatan yang signifikan, hingga akhirnya dia bergabung ke Shopee.
“Konsumen Kampung Souvenir adalah wisatawan dan penduduk luar Bali. Saya pikir, akan jauh lebih mudah untuk menjangkau mereka secara digital. Namun, website saja ternyata tidak cukup,” ucapnya.
Selang beberapa tahun, dirinya bergabung dengan Shopee pada akhir 2016. “Hasilnya sangat mencengangkan, omzet pun meningkat sekitar 200% dibanding sebelum masuk ke Shopee. Kini, dalam sebulan kami bahkan bisa menjual rata-rata lebih dari 10.000 produk,” tuturnya.
Joko bercerita bahwa pencapaian tersebut juga tak lepas dari berbagai fitur dan program yang selalu dimanfaatkannya. Menurut dia, yang paling efektif dan menjadi magnet paling besar adalah fitur Shopee Live.
Kampung Souvenir yang memiliki lebih dari 880.000 pengikut di Shopee Video ini cukup aktif melakukan sesi streaming di Shopee Live untuk mempromosikan dan menjual produk-produk baru dari Kampung Souvenir.
Sejak rutin memanfaatkan fitur Shopee Live, lebih banyak yang tahu tentang Kampung Souvenir. Joko pun memanfaatkan fitur tersebut sebagai tambahan kanal penjualannya. Dia dan timnya pun melakukan sesi live streaming di Shopee Live setiap hari, dan merasakan dampak positif untuk penjualan produknya.
Joko menangkap peluang tersebut dan mulai memproduksi busana muslim, seperti gamis dan mukena berbahan rayon. Respons pelanggan ternyata sangat baik, dalam sehari dia bisa menerima 100-150 orderan.
Tak hanya inovasi pada produk, untuk mendorong penjualan Joko yang memiliki latar belakang programmer pun mencoba berbagai strategi agar orang-orang tertarik mengunjungi websitenya.
Namun, selama beberapa tahun penjualannya tak kunjung menunjukkan peningkatan yang signifikan, hingga akhirnya dia bergabung ke Shopee.
“Konsumen Kampung Souvenir adalah wisatawan dan penduduk luar Bali. Saya pikir, akan jauh lebih mudah untuk menjangkau mereka secara digital. Namun, website saja ternyata tidak cukup,” ucapnya.
Baca Juga
Selang beberapa tahun, dirinya bergabung dengan Shopee pada akhir 2016. “Hasilnya sangat mencengangkan, omzet pun meningkat sekitar 200% dibanding sebelum masuk ke Shopee. Kini, dalam sebulan kami bahkan bisa menjual rata-rata lebih dari 10.000 produk,” tuturnya.
Joko bercerita bahwa pencapaian tersebut juga tak lepas dari berbagai fitur dan program yang selalu dimanfaatkannya. Menurut dia, yang paling efektif dan menjadi magnet paling besar adalah fitur Shopee Live.
Kampung Souvenir yang memiliki lebih dari 880.000 pengikut di Shopee Video ini cukup aktif melakukan sesi streaming di Shopee Live untuk mempromosikan dan menjual produk-produk baru dari Kampung Souvenir.
Sejak rutin memanfaatkan fitur Shopee Live, lebih banyak yang tahu tentang Kampung Souvenir. Joko pun memanfaatkan fitur tersebut sebagai tambahan kanal penjualannya. Dia dan timnya pun melakukan sesi live streaming di Shopee Live setiap hari, dan merasakan dampak positif untuk penjualan produknya.