Tingkatkan Literasi dan Edukasi agar Menjadi Investor Cerdas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Literasi keuangan di Indonesia yang masih rendah membuat mayoritas masyarakat masih merasa awam dengan ragam produk investasi baru seperti halnya kripto. Untuk itu diperlukan literasi dan edukasi yang lebih masif terutama di kalangan generasi muda.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%.
Hal itu menunjukkan masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan.
Belum lagi hadirnya teknologi blockchain dan kripto sebagai alternatif di industri keuangan, yang tentunya sebagian besar masyarakat di Indonesia belum memahaminya.
Dalam rangka memberikan literasi dan edukasi seputar dunia keuangan, belum lama ini Indonesia Capital Market Festival (ICMF) kembali digelar.
ICMF merupakan acara yang digagas dari kolaborasi antara tiga universitas ternama di Indonesia yaitu Universitas Indonesia, Universitas Prasetya Mulya, dan Universitas Bina Nusantara. ICMF 2022 mengusung tema utama yaitu “Financial Alliance: Revitalize The Indonesian Economy”.
Melalui tema ini, ICMF percaya bahwa dengan meningkatkan literasi finansial di Indonesia akan mendorong dan memastikan kemajuan perekonomian.
Pada ajang tersebut, pelaku industri kripto turut berpartisipasi, salah satunya PT Pintu Kemana Saja. Perusahaan yang mengusung brand Pintu, platform jual beli dan investasi aset kripto, itu yang terus bergerilya memberikan edukasi tentang investasi aset kripto dan teknologi blockchain.
Pada acara Grand Launching ICMF 2022 di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Sabtu (1/10), Head of Community Pintu Jonathan Hartono dan Project Lead Mindblowon Universe Buana Perkasa Putra membagikan pandangannya kepada ratusan mahasiswa yang hadir melalui diskusi bertajuk “Digging Deeper into Blockchain System”.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%.
Hal itu menunjukkan masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan.
Belum lagi hadirnya teknologi blockchain dan kripto sebagai alternatif di industri keuangan, yang tentunya sebagian besar masyarakat di Indonesia belum memahaminya.
Dalam rangka memberikan literasi dan edukasi seputar dunia keuangan, belum lama ini Indonesia Capital Market Festival (ICMF) kembali digelar.
ICMF merupakan acara yang digagas dari kolaborasi antara tiga universitas ternama di Indonesia yaitu Universitas Indonesia, Universitas Prasetya Mulya, dan Universitas Bina Nusantara. ICMF 2022 mengusung tema utama yaitu “Financial Alliance: Revitalize The Indonesian Economy”.
Melalui tema ini, ICMF percaya bahwa dengan meningkatkan literasi finansial di Indonesia akan mendorong dan memastikan kemajuan perekonomian.
Pada ajang tersebut, pelaku industri kripto turut berpartisipasi, salah satunya PT Pintu Kemana Saja. Perusahaan yang mengusung brand Pintu, platform jual beli dan investasi aset kripto, itu yang terus bergerilya memberikan edukasi tentang investasi aset kripto dan teknologi blockchain.
Pada acara Grand Launching ICMF 2022 di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Sabtu (1/10), Head of Community Pintu Jonathan Hartono dan Project Lead Mindblowon Universe Buana Perkasa Putra membagikan pandangannya kepada ratusan mahasiswa yang hadir melalui diskusi bertajuk “Digging Deeper into Blockchain System”.