2 Tunjangan Hidup di Rusia yang Sulit Ditiru Pemerintah Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rusia merupakan salah satu negara dengan luas wilayah terbesar di dunia. Selain memiliki sektor militer yang kuat, Moskow juga memiliki berbagai kebijakan bermanfaat yang ditujukan untuk warga negaranya.
Dalam sebuah negara, pemerintah terkait tentu memiliki sejumlah rancangan kebijakan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Akan tetapi, tentu tidak semua ide atau rencana tersebut bisa terealisasi secara keseluruhan.
Baca juga : Ekonomi Rusia Mulai Retak, Begini Proyeksi Para Ekonom
Di Rusia sendiri, pemerintahnya juga memiliki rencana atau kebijakan yang diharapkan bisa membuat warga negaranya hidup dengan sejahtera.
Berikut beberapa tunjangan hidup di Rusia yang rasanya sulit ditiru pemerintah Indonesia.
1. Apartemen Gratis
Terdapat sejumlah kriteria bagi warga Rusia yang ingin mendapatkan apartemen gratis dari negara. Dikutip dari laman Russia Beyond, syarat yang harus dipenuhi adalah penetapan tingkat regional dan putusan di tingkat federal.
Singkatnya, agar bisa dianggap sebagai calon penerima apartemen gratis, seorang warga negara wajib secara resmi masuk dalam kategori miskin di wilayah tempat tinggalnya (regional) serta harus juga terdaftar sebagai calon penerimanya di tingkat federal.
Biasanya, warga Rusia yang masuk dalam daftar di antaranya adalah keluarga yang memiliki tempat tinggal terlalu kecil untuk ditinggali banyak orang, anak yatim piatu yang meninggalkan panti asuhan ketika dewasa, veteran perang, penderita penyakit kronis yang parah, hingga warga yang hidup di perumahan tak layak huni.
Secara manfaat, tunjangan hidup ini sangatlah bermanfaat. Akan tetapi, kendalanya adalah waktu tunggu yang relatif lama. Karena banyak warga negara Rusia yang mengajukan, maka sebagian diantaranya dimasukkan ke daftar tunggu terlebih dahulu. Jika di Indonesia, ini mungkin mirip dengan daftar tunggu pemberangkatan haji.
Adapun waktu tunggunya sendiri bisa bertahun-tahun. Kabar baiknya, semua yang masuk daftar tunggu disebut pasti akan mendapat apartemen, sehingga masalahnya hanyalah waktu tersebut.
Baca juga : Perang Putin Bikin Ekonomi Rusia Mundur 4 Tahun
2. Tunjangan USD10.000 untuk Anak Pertama dan Kedua
Di Rusia, pemerintah juga memberikan tunjangan berupa USD10.000 untuk keluarga yang memiliki anak pertama dan kedua. Dikutip dari laman Russia Beyond, program ini biasa disebut mereka dengan modal bersalin.
Sejak tahun 2020, tunjangan ini diberikan untuk anak sulung yang keluarganya menerima sertifikat negara sebesar 466.000 rubel (USD7.350). Sedangkan jika mereka punya anak kedua, keluarga tersebut menerima 150.000 rubel (USD2.370).
Selain itu, jika anak ketiga lahir, negara juga akan membayar hipotek keluarga sebesar 450.000 rubel (USD7.000). Dalam penggunaannya, tunjangan ini bisa digunakan untuk membangun rumah sendiri, membayar pendidikan anak, atau bisa juga dijadikan sebagai biaya hidup bulanan.
Demikian ulasan mengenai tunjangan hidup di Rusia yang rasanya sulit ditiru pemerintah Indonesia.
Dalam sebuah negara, pemerintah terkait tentu memiliki sejumlah rancangan kebijakan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Akan tetapi, tentu tidak semua ide atau rencana tersebut bisa terealisasi secara keseluruhan.
Baca juga : Ekonomi Rusia Mulai Retak, Begini Proyeksi Para Ekonom
Di Rusia sendiri, pemerintahnya juga memiliki rencana atau kebijakan yang diharapkan bisa membuat warga negaranya hidup dengan sejahtera.
Berikut beberapa tunjangan hidup di Rusia yang rasanya sulit ditiru pemerintah Indonesia.
1. Apartemen Gratis
Terdapat sejumlah kriteria bagi warga Rusia yang ingin mendapatkan apartemen gratis dari negara. Dikutip dari laman Russia Beyond, syarat yang harus dipenuhi adalah penetapan tingkat regional dan putusan di tingkat federal.
Singkatnya, agar bisa dianggap sebagai calon penerima apartemen gratis, seorang warga negara wajib secara resmi masuk dalam kategori miskin di wilayah tempat tinggalnya (regional) serta harus juga terdaftar sebagai calon penerimanya di tingkat federal.
Biasanya, warga Rusia yang masuk dalam daftar di antaranya adalah keluarga yang memiliki tempat tinggal terlalu kecil untuk ditinggali banyak orang, anak yatim piatu yang meninggalkan panti asuhan ketika dewasa, veteran perang, penderita penyakit kronis yang parah, hingga warga yang hidup di perumahan tak layak huni.
Secara manfaat, tunjangan hidup ini sangatlah bermanfaat. Akan tetapi, kendalanya adalah waktu tunggu yang relatif lama. Karena banyak warga negara Rusia yang mengajukan, maka sebagian diantaranya dimasukkan ke daftar tunggu terlebih dahulu. Jika di Indonesia, ini mungkin mirip dengan daftar tunggu pemberangkatan haji.
Adapun waktu tunggunya sendiri bisa bertahun-tahun. Kabar baiknya, semua yang masuk daftar tunggu disebut pasti akan mendapat apartemen, sehingga masalahnya hanyalah waktu tersebut.
Baca juga : Perang Putin Bikin Ekonomi Rusia Mundur 4 Tahun
2. Tunjangan USD10.000 untuk Anak Pertama dan Kedua
Di Rusia, pemerintah juga memberikan tunjangan berupa USD10.000 untuk keluarga yang memiliki anak pertama dan kedua. Dikutip dari laman Russia Beyond, program ini biasa disebut mereka dengan modal bersalin.
Sejak tahun 2020, tunjangan ini diberikan untuk anak sulung yang keluarganya menerima sertifikat negara sebesar 466.000 rubel (USD7.350). Sedangkan jika mereka punya anak kedua, keluarga tersebut menerima 150.000 rubel (USD2.370).
Selain itu, jika anak ketiga lahir, negara juga akan membayar hipotek keluarga sebesar 450.000 rubel (USD7.000). Dalam penggunaannya, tunjangan ini bisa digunakan untuk membangun rumah sendiri, membayar pendidikan anak, atau bisa juga dijadikan sebagai biaya hidup bulanan.
Demikian ulasan mengenai tunjangan hidup di Rusia yang rasanya sulit ditiru pemerintah Indonesia.
(bim)