Siapa yang Membiayai Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB merupakan proyek pembangunan moda transportasi yang dibangun atas kerjasama Indonesia dengan perusahaan perkretaapian China. Dalam perjalanannya, proyek yang dijalankan dengan skema business to business ini mengalami pembengkakan biaya.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjadi perusahaaan kerjasama yang dipercaya untuk membangun KCJB. Dikutip dari setkab.go.id, pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total investasi sebesar USD 6,07 miliar atau setara Rp85,41 triliun.
Baca juga : Rumitnya Pembiayaan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), baru-baru ini proyek tersebut mengalami pembengkakan atau cost overrun proyek yang mencapai USD1,449 miliar atau setara Rp21,7 triliun.
Berdasarkan perhitungan BPKP, pembengkakan anggaran KCJB mencapai USD 1,449 miliar dari total anggaran sebesar USD7,5 miliar. Total anggaran pembangunan KCJB ini sudah digabungkan dengan nilai cost overrun.
Anggaran KCJB sebelumnya berada di angka USD 6 miliar. Hanya saja, dalam realisasi konstruksinya konsorsium dihadapkan dengan sejumlah tantangan dan permasalahan, sehingga anggaran membengkak USD1,449 miliar.
Meski begitu Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, optimis bahwa proyek tersebut akan diselesaikan pada Juni atau Agustus 2023 mendatang paling lambat.
Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebesar Rp3,2 triliun akan membantu penyelesaian mega proyek tersebut.
Suntikan dana segar itu rencananya akan menutupi pembengkakan anggaran atau cost overrun Kereta Cepat Jakarta Bandung yang tercatat sementara berada di angka USD1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun.
Baca juga : Begini Kronologi Bengkaknya Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjadi perusahaaan kerjasama yang dipercaya untuk membangun KCJB. Dikutip dari setkab.go.id, pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total investasi sebesar USD 6,07 miliar atau setara Rp85,41 triliun.
Baca juga : Rumitnya Pembiayaan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), baru-baru ini proyek tersebut mengalami pembengkakan atau cost overrun proyek yang mencapai USD1,449 miliar atau setara Rp21,7 triliun.
Berdasarkan perhitungan BPKP, pembengkakan anggaran KCJB mencapai USD 1,449 miliar dari total anggaran sebesar USD7,5 miliar. Total anggaran pembangunan KCJB ini sudah digabungkan dengan nilai cost overrun.
Anggaran KCJB sebelumnya berada di angka USD 6 miliar. Hanya saja, dalam realisasi konstruksinya konsorsium dihadapkan dengan sejumlah tantangan dan permasalahan, sehingga anggaran membengkak USD1,449 miliar.
Meski begitu Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, optimis bahwa proyek tersebut akan diselesaikan pada Juni atau Agustus 2023 mendatang paling lambat.
Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebesar Rp3,2 triliun akan membantu penyelesaian mega proyek tersebut.
Suntikan dana segar itu rencananya akan menutupi pembengkakan anggaran atau cost overrun Kereta Cepat Jakarta Bandung yang tercatat sementara berada di angka USD1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun.
Baca juga : Begini Kronologi Bengkaknya Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung