Kurs Rupiah Diprediksi Melanjutkan Tren Penguatan

Selasa, 14 April 2020 - 09:19 WIB
loading...
Kurs Rupiah Diprediksi Melanjutkan Tren Penguatan
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini diprediksi melanjutkan tren penguatan dengan merespon detail stimulus yang diumumkan bank sentral AS (The Fed). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini diprediksi melanjutkan tren penguatan. Dalam perdagangan sebelumnya, mata uang Garuda menguat 1,57% menjadi Rp15.630 per USD.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah dikarenakan pasar sepertinya masih akan merespon detail stimulus yang diumumkan bank sentral AS (The Fed) pada Kamis lalu. "Bank sentral paling powerful di dunia tersebut mengumumkan detail salah satu stimulusnya berupa pinjaman lunak ke dunia usaha senilai USD2,3 triliun," kata Ibrahim di Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Lalu selain The Fed, Uni Eropa juga mengucurkan stimulus senilai 500 miliar euro guna membantu perekonomian negara-negara anggota zona eropa yang tertekan akibat pandemi Covid-19.

"Program yang diberi nama main street tersebut akan diberikan kepada perusahaan dengan jumlah tenaga kerja hingga 10.000 orang, dan pendapatan kurang dari USD 2,5 miliar pada tahun 2019 lalu. Pembayaran pokok dan bunga pinjaman tersebut akan ditangguhkan selama satu tahun," paparnya.

Selain itu, turunnya harga minyak mentah dunia, walaupun Negara 2 anggpota OPEC, Rusia dan AS sepakat menurunkan quota produksi sebesar 9,7 Juta barel per hari. Di sektor internal, cadangan devisa nasional pada akhir Maret sebesar USD121 miliar, turun USD 9,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, dari dalam negeri sentimen positif datang dari otoritas moneter tanah air.

"Bank Indonesia (BI) menyepakati kerja sama repurchase agreement (repo) line dengan bank sentral AS, The Fed. Bank Sentral AS nantinya akan menyiapkan stok dolar hingga USD60 miliar jika BI membutuhkan," bebernya.

Sambung dia, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan data neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Maret, dan akan terlihat seberapa besar dampak pandemi COVID-19 terhadap kinerja ekspor dan impor Indonesia. "Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan masih akan menguat di level 15.500-15.700," pungkasnya
(ant)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)