Pulihkan Perekonomian Masyarakat, Agropreneur Jadi Pilar Penting Ekonomi

Senin, 13 Juli 2020 - 09:10 WIB
loading...
Pulihkan Perekonomian Masyarakat, Agropreneur Jadi Pilar Penting Ekonomi
Tokoh enterpreneur Indonesia, Sandiaga Uno berharap pemerintah pusat dan daerah mereorientasi sektor ekonomi dalam menyikapi keadaan terkini. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Tokoh enterpreneur Indonesia, Sandiaga Uno berharap pemerintah pusat dan daerah mereorientasi sektor ekonomi dalam menyikapi keadaan terkini.

Menurut Sandiaga, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam menjaga roda ekonomi di Jakarta, bahkan secara umum di Indonesia. Demi menghidupkan ekonomi masyarakat di tengah Covid-19, revitalisasi UMKM menjadi kunci.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, UMKM yang merupakan penyumbang 97% lapangan kerja memiliki masa sulit dengan penurunan penjualan, kendala permodalan, penurunan pesanan, logistik yang tidak lancar, hingga ancaman gagal bayar yang berpotensi bermasalah pada sektor keuangan. (Baca: KAHMIPreneur Salurkan Beasiswa Pelajar-Mahasiswa Berjiwa Wirausaha)

Karena itu, pemerintah perlu memprioritaskan kembali fokus ekonomi pasalnya di setiap krisis peran UMKM sangat besar untuk bangkit.

“Pemerintah saat ini sudah membuat paket kebijakan untuk membantu pelaku UMKM dengan anggaran Rp34,15 triliun, namun realisasinya masih rendah. Padahal, pelaku UMKM juga memiliki keluarga yang harus dihidupi, ditambah ada tekanan akibat kenaikan biaya rumah tangga,” kata Sandi.

Dengan kondisi seperti itu, Sandi menyarankan Pemerintah Indonesia harus membalikkan tren saat ini. Caranya adalah memberikan dukungan insentif dan serial paket kebijakan yang cepat dan tepat sasaran. (Baca juga: Perlakuan Khusus ke TKA Asal China Bisa Jadi Bumerang)

Selain itu, kendala lain yang dihadapi para pelaku UMKM dalam masa pandemi ini adalah terganggunya pasokan terutama yang tergantung pada barang impor dan produk kesehatan serta pangan.

Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi bahwa akan terjadi krisis pangan secara global. Di Indonesia produksi beras Indonesia pada 2019 berada di kisaran 31, 31 juta ton, sedangkan kebutuhan beras sebesar 29.6 juta ton per tahun. (Lihat videonya: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)

Sementara itu, KAHMIPreneur yang meluncurkan gerakan Agropreneur dalam programnya melalui Founder KAHMIPreneur Kamarussamad menjelaskan, sekarang ini bagaimana dunia masih menghadapi fokus akan memberikan kebijakan fiskal penduduknya. (Sudarsono)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2638 seconds (0.1#10.140)