Wall Street Dibuka Melemah Terbebani Kinerja Keuangan Goldman Sachs

Selasa, 17 Januari 2023 - 22:30 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Melemah...
Wall Street mengawali pekan ini di zona merah setelah sebelumnya libur memperingati Martin Luther King Jr. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Wall Street mengawali pekan ini di zona merah setelah sebelumnya libur memperingati Martin Luther King Jr. Pada perdagangan Selasa (17/1), pasar terbebani penurunan kinerja lembaga keuangan Goldman Sachs yang memperburuk sentimen perlambatan ekonomi akibat tren laju suku bunga bank sentral.

Dow Jones Industrial Average (DJI) koreksi 0,14% di 34.254,20; S&P 500 (SPX) melemah 0,01% di 3.998,63; dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 0,11% menjadi 11.067,05.

Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks SPX antara lain Tesla, Amazon.com, hingga Carnival Corp. Tiga top gainers yang memimpin antara lain Signature Bank menguat 8,78% di USD128,76, Morgan Stanley tumbuh 3,97% di USD95,30, dan Church&Dwight naik 4,47% di USD85,57.



Sedangkan tiga top losers SPX yakni Mohawk Industries merosot 4,91% di USD112,83, Pfizer melemah 3,95% di USD45,96, dan Emerson turun 4,69% di USD93,33.

Saham Goldman Sachs Group Inc turun mencapai 2,4% pada perdagangan premarket setelah lembaga perbankan itu melaporkan penurunan laba kuartalan sebesar 69%, alias lebih besar dari perkiraan.

Kinerja raksasa perbankan AS sedang menguji tantangan laju suku bunga yang membuat mereka mempersiapkan cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan resesi. Analis menilai langkah ini diambil oleh beberapa perusahaan yang berkinerja jauh dari ekspektasi, seperti halnya Wells Fargo & Co dan Citigroup Inc.

Di lain hal, Morgan Stanley memiliki hasil keuangan yang sesuai dengan ekspektasi pasar dengan menorehkan laba kuartal IV/2022 yang positif. Ini mendorong sahamnya naik 1,4% saat premarket.



Melansir Reuters, Selasa (17/11), pelaku pasar modal AS sedang menunggu sejumlah data ekonomi termasuk penjualan ritel yang dijadwalkan akhir pekan ini. Investor juga tengah menunggu pernyataan sejumlah pejabat The Fed untuk mencari petunjuk kebijakan moneter di masa depan. Sentimen pemulihan ekonomi di China diperkirakan masih menjadi katalis positif bagi pasar modal negeri Paman Sam.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2240 seconds (0.1#10.140)