The Fed Naikkan Suku Bunga, Turunkan Proyeksi di 2019
A
A
A
WASHINGTON - Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar seperempat poin pada Rabu waktu setempat. Namun, The Fed menurunkan proyeksinya untuk kenaikan suku bunga di tahun depan menjadi sebanyak dua kali.
Melansir dari CNBC, Kamis (20/12/2018), seperti yang sudah diprediksi pasar, The Fed menaikkan suku bunga acuannya menjadi 2,25% hingga 2,50%. Ini merupakan kenaikan suku bunga keempat di tahun 2018 dan kesembilan sejak AS mulai melakukan normalisasi kebijakan pada Desember 2015.
Namun, dalam pengumuman itu, The Fed menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga pada tahun depan. Bila semula sekitar tiga kali maka pada 2019, The Fed menyatakan bakal menaikkan suku bunga sebanyak dua kali. Ini mengisyaratkan siklus pengetatan kebijakan moneter AS mendekati akhir dalam menghadapi volatilitas pasar keuangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Mengutip Reuters, Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan alasan menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga menjadi dua kali, karena ekonomi AS telah tumbuh pada tingkat yang kuat dan pasar kerja terus membaik. Dan kenaikan pada tahun depan akan dilakukan pada tingkat bertahap.
Selain itu, Federal Open Market Committee (FOMC) juga menurunkan prospek untuk tingkat dana jangka panjang, dari 3% dalam perkiraan September menjadi 2,8% di Desember ini. Untuk perkiraan tahun 2019, turun menjadi 2,9% dari semula 3,1%. Dan tahun 2020 dan 2021 turun menjadi 3,1% dari sebelumnya 3,4%.
Masalah tingkat dana ini terkait dengan sebagian besar utang konsumen, terutama kartu kredit dan pinjaman suku bunga yang disesuaikan. Masalah tingginya tingkat dana jangka panjang ini kerap mendapat kritik dari Presiden AS Donald Trump.
Selain kenaikan suku bunga, The Fed juga memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika akan tumbuh 2,3% di tahun 2019 dan 2,0% di tahun 2020. Angka ini lebih lemah dari perkiraan The Fed pada September lalu.
Tingkat pengangguran yang saat ini berada di level 3,7%, level terendah dalam waktu 49 tahun, diperkirakan turun menjadi 3,5% pada tahun depan, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya. Dan tingkat pengangguran di tahun 2020, diperkirakan kembali naik menjadi 3,6% dan tahun 2021 diperkirakan menjadi 3,8%.
Inflasi tahun ini yang mencapai target 2%, diperkirakan akan turun menjadi 1,9% pada tahun besok. Angka ini lebih rendah dari perkiraan The Fed pada tiga bulan lalu di level 2,0%.
Melansir dari CNBC, Kamis (20/12/2018), seperti yang sudah diprediksi pasar, The Fed menaikkan suku bunga acuannya menjadi 2,25% hingga 2,50%. Ini merupakan kenaikan suku bunga keempat di tahun 2018 dan kesembilan sejak AS mulai melakukan normalisasi kebijakan pada Desember 2015.
Namun, dalam pengumuman itu, The Fed menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga pada tahun depan. Bila semula sekitar tiga kali maka pada 2019, The Fed menyatakan bakal menaikkan suku bunga sebanyak dua kali. Ini mengisyaratkan siklus pengetatan kebijakan moneter AS mendekati akhir dalam menghadapi volatilitas pasar keuangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Mengutip Reuters, Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan alasan menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga menjadi dua kali, karena ekonomi AS telah tumbuh pada tingkat yang kuat dan pasar kerja terus membaik. Dan kenaikan pada tahun depan akan dilakukan pada tingkat bertahap.
Selain itu, Federal Open Market Committee (FOMC) juga menurunkan prospek untuk tingkat dana jangka panjang, dari 3% dalam perkiraan September menjadi 2,8% di Desember ini. Untuk perkiraan tahun 2019, turun menjadi 2,9% dari semula 3,1%. Dan tahun 2020 dan 2021 turun menjadi 3,1% dari sebelumnya 3,4%.
Masalah tingkat dana ini terkait dengan sebagian besar utang konsumen, terutama kartu kredit dan pinjaman suku bunga yang disesuaikan. Masalah tingginya tingkat dana jangka panjang ini kerap mendapat kritik dari Presiden AS Donald Trump.
Selain kenaikan suku bunga, The Fed juga memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika akan tumbuh 2,3% di tahun 2019 dan 2,0% di tahun 2020. Angka ini lebih lemah dari perkiraan The Fed pada September lalu.
Tingkat pengangguran yang saat ini berada di level 3,7%, level terendah dalam waktu 49 tahun, diperkirakan turun menjadi 3,5% pada tahun depan, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya. Dan tingkat pengangguran di tahun 2020, diperkirakan kembali naik menjadi 3,6% dan tahun 2021 diperkirakan menjadi 3,8%.
Inflasi tahun ini yang mencapai target 2%, diperkirakan akan turun menjadi 1,9% pada tahun besok. Angka ini lebih rendah dari perkiraan The Fed pada tiga bulan lalu di level 2,0%.
(ven)