Bencana Marak, Anggaran Dinaikkan Jadi Rp15 Triliun

Selasa, 08 Januari 2019 - 10:35 WIB
Bencana Marak, Anggaran Dinaikkan Jadi Rp15 Triliun
Bencana Marak, Anggaran Dinaikkan Jadi Rp15 Triliun
A A A
JAKARTA - Pemerintah memutuskan menaikkan anggaran untuk bencana sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Tahun ini anggaran untuk bencana dialokasikan sebesar Rp15 triliun.

Dengan kenaikan anggaran tersebut, pemerintah akan banyak mengalokasikannya untuk melakukan mitigasi dan edukasi bencana.

“Saya juga ingin mengingatkan untuk kita terus memperkuat daya tahan kita, kesigapan kita dalam menghadapi bencana,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Presiden mengungkapkan bahwa pemerintah dan DPR telah bersepakat mengalokasikan anggaran untuk bencana dalam APBN 2019. Anggaran ini tidak hanya untuk masa tang gap darurat, tetapi juga mitigasi dan edukasi bencana.

“Pada APBN 2019 pemerintah bersama DPR telah mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan melakukan mitigasi bencana alam. Sebagai negara yang berada di atas cincin api, memiliki kondisi geografis rawan bencana kita harus siap, harus respons, harus sigap, harus tangguh dalam setiap menghadapi bencana alam,” paparnya.

Jokowi juga kembali mengingatkan agar edukasi tentang kebencanaan dikerjakan secara serius. Karena itu, dia meminta agar hal ini segera masuk dalam sistem pendidikan baik dasar, menengah, maupun tinggi.

“Saya sudah minta agar edukasi kebencanaan ini betulbetul dikerjakan secara baik dan konsisten. Dilakukan sejak dini. Masuk dalam muatan yang di ajarkan dalam sistem pen didik an kita sehingga betulbetul kita siap dalam menghadapi,” paparnya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan, anggaran bencana memang mengalami kenaikan kurang lebih dua kali lipat. Dia mengatakan anggaran kebencanaan tahun lalu sebesar kurang lebih Rp7 triliun.

“Sehingga kalau anggaran itu tidak hanya yang ada di BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Kita tambahkan pengeluaran dalam bentuk on call. Setiap kali ada bencana dan BNPB perlu ada tindakan emergency mereka biasanya melakukan on call. Jumlah seluruh on call dan bantuan rumah yang sudah lebih dari Rp3 triliun itu jumlahnya mencapai Rp7 triliun,” jelasnya.

Tahun ini pemerintah telah mengalokasikan Rp15 triliun anggaran bencana. Dari jumlah tersebut, Rp5 triliun diantaranya ada di dalam bendahara umum negara (BUN). “Kita alokasikan di BUN Rp5 triliun plus tambahan Rp10 triliun. Ini tahun 2019,” kata Sri Mulyani.

Pihaknya juga terus mematangkan model pooling fund dalam penanganan kebencanaan. Tujuan pooling fund ini adalah agar pemerintah daerah dapat membangun kapasitas pendanaan terkait bencana sejak awal. “Mekanisme kita lihat terus karena kita masih mempelajari bagaimana Filipina melakukan modeling terhadap bencana seperti taifun. Lalu, di Amerika Latin itu lebih dalam bentuk gempa bumi. Kita lihat modeling dan mekanismenya,” tuturnya. (Dita Angga)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9034 seconds (0.1#10.140)