IMF Peringatkan Ancaman Tergerusnya Pertumbuhan Ekonomi Global

Selasa, 22 Januari 2019 - 11:59 WIB
IMF Peringatkan Ancaman...
IMF Peringatkan Ancaman Tergerusnya Pertumbuhan Ekonomi Global
A A A
WASHINGTON - Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan dapat merusak pertumbuhan ekonomi global. Hal ini disampaikan dalam laporan terbaru tentang prospek ekonomi dunia, dimana IMF juga mengingatkan risiko dari negosiasi Brexit tanpa kesepakatan bisa menggerus pertumbuhan.

Seperti dilansir BBC, untuk ekonomi dunia diprediksi oleh IMF bakal tumbuh 3,5% di tahun 2019. Sedangkan pada Oktober, diperkirakan bisa mencapai 3,7%. Sementara untuk ekonomi Inggris, laporan tersebut meramalkan pertumbuhan Negeri Ratu Elizebath ada di kisaran 1,5% tahun ini dan selanjutnya, tetapi juga mengatakan ada ketidakpastian substansial di sekitar angka tersebut.

Angka global mewakili pertumbuhan yang lebih lemah dari tahun lalu. Kenaikan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump di AS dan mitranya di Beijing telah berkontribusi pada penurunan peringkat sebelumnya. IMF juga memperkirakan perlambatan ekonomi China masih akan berlanjut. Perkiraan untuk tahun ini dan selanjutnya berada di angka 6,2%.

Dalam penilaian baru ini, ada revisi untuk ekonomi negara maju, khususnya zona euro. Kondisi itu mencerminkan gangguan pada industri motor di Jerman dari standar emisi bahan bakar baru. Ada juga kekhawatiran tentang situasi Italia, di mana pasar keuangan telah resah oleh rencana pemerintah untuk memperluas pengeluaran. Kelemahan sistem perbankan di negara ini juga terus bakal berlanjut.

Ketidakpastian Brexit


Prospek untuk Inggris sangat tidak pasti, meskipun ada sedikit revisi ke atas untuk perkiraan tahun depan. Angka 2019 tidak berubah. Prediksi ini didasarkan pada asumsi bahwa kesepakatan Brexit bakal tercapai tahun ini dan bahwa ada transisi bertahap ke hubungan baru dengan Uni Eropa. IMF telah memperingatkan, sebelumnya bahwa Brexit tanpa kesepakatan akan memunculkan biaya besar bagi ekonomi Inggris.

Ada juga berbagai faktor yang membebani prospek beberapa negara berkembang serta ekonomi berkelanjutan. Iran masih dipengaruhi oleh sanksi AS, sedangkan Arab Saudi oleh melemahnya produksi minyak. Ekonomi Turki dan Argentina diprediksi berkontraksi, seperti halnya Venezuela, tetapi kemungkinan akan lebih parah dalam kasus itu daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Ketegangan perdagangan tampaknya menjadi kekhawatiran terbesar dan telah menjadi tema berulang dalam penilaian IMF terhadap prospek ekonomi baru-baru ini. Itu tercermin dalam seruan IMF untuk segera bertindak.

"Prioritas kebijakan utama bersama adalah bagi negara-negara lain untuk menyelesaikan secara kooperatif dan cepat mengenaik persetujuan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan yang dihasilkan. Daripada meningkatkan hambatan berbahaya lebih lanjut dan mengacaukan ekonomi global yang sudah melambat," kata IMF.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1062 seconds (0.1#10.140)