Tren Ekspansi Industri Diprediksi Berlanjut di Tahun Politik
Tren Ekspansi Industri Diprediksi Berlanjut di Tahun Politik
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, tren ekspansi atau pertumbuhan sektor industri akan berlanjut di 2019. Hal ini tercermin dari Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) yang sepanjang 2018 selalu berada di atas angka 50 setiap bulannya.
Hanya Januari yang di bawah 50. Sedangkan mulai bulan Februari sampai Desember Indonesia berada di atas angka 50, yang menunjukkan adanya ekspansi atau pertumbuhan. Angka PMI pada 2018, hanya pada Januari saja Indonesia berada di bawah angka 50 dan mulai Februari sampai Desember di atas angka 50, menunjukkan adanya ekspansi.
"Tren ekspansi ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2019," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kemenperin Imam Haryono di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Sambung dia menjelaskan, Pemilu 2019 mendatang juga memberikan pengaruh terhadap sektor industri. Ada pun sektor yang dimaksud antara lain makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, kulit, barang dari kulit, dan alas kaki. "Mengalami kenaikan pertumbuhan, seperti yang terjadi saat pemilu 2014," jelasnya.
Proyeksi pertumbuhan industri pengolahan non-migas 2019 yaitu 5,57%. Kontribusinya dari sektor makanan dan minuman 9,86%, mesin 7%, tekstil dan pakaian jadi 5,61%, kulit, barang dari kulit, alas kaki 5,40%, dan barang dari logam, eletronika, komputer yaitu 3,81%. "Sementara untuk proyeksi tahun 2020-2014 pertumbuhan industri pengolahan berada di rentang 5,40%-7,05%," pungkasnya.
Hanya Januari yang di bawah 50. Sedangkan mulai bulan Februari sampai Desember Indonesia berada di atas angka 50, yang menunjukkan adanya ekspansi atau pertumbuhan. Angka PMI pada 2018, hanya pada Januari saja Indonesia berada di bawah angka 50 dan mulai Februari sampai Desember di atas angka 50, menunjukkan adanya ekspansi.
"Tren ekspansi ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2019," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kemenperin Imam Haryono di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Sambung dia menjelaskan, Pemilu 2019 mendatang juga memberikan pengaruh terhadap sektor industri. Ada pun sektor yang dimaksud antara lain makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, kulit, barang dari kulit, dan alas kaki. "Mengalami kenaikan pertumbuhan, seperti yang terjadi saat pemilu 2014," jelasnya.
Proyeksi pertumbuhan industri pengolahan non-migas 2019 yaitu 5,57%. Kontribusinya dari sektor makanan dan minuman 9,86%, mesin 7%, tekstil dan pakaian jadi 5,61%, kulit, barang dari kulit, alas kaki 5,40%, dan barang dari logam, eletronika, komputer yaitu 3,81%. "Sementara untuk proyeksi tahun 2020-2014 pertumbuhan industri pengolahan berada di rentang 5,40%-7,05%," pungkasnya.
(akr)
Explore More