Menkeu: Tak Ada Opsi Naikkan BBM di APBN-P 2014
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku tidak ada opsi untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
"Sekarang kita tidak bicara mengenai kenaikan BBM, karena keputusan seperti ini akan menyangkut mengenai bulan depan, ada Pilpres (Pemilihan Presiden), ada presiden baru," ujar dia usai rapat kerja (raker) di Komisi XI DPR RI, Rabu (11/6/2014).
Saat ini, kata dia, opsi pemerintah hanya membahas mengenai penghematan dari segi volume dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Selain itu, APBN-P 2014 ini mencakup sampai akhir tahun.
"Jadi saya kira dengan range untuk inflasi dibuka 5,3% sampai 7,3%, range itu dibuka tetapi sampai saat ini pemerintah belum ada opsi untuk itu. Opsi yang kita pilih adalah penghematan volume dan kenaikan tarif listrik. Itu yang sudah disepakati di Komisi VII kemarin," jelas dia.
Sekadar informasi, DPR hari ini telah menyetujui perubahan APBN 2014 yang telah diajukan pemerintah dalam APBN-P 2014.
Adapun Asumsi Makro yang disepakati DPR dan Pemerintah adalah:
1. Pertumbuhan Ekonomi 5-6%
2. Suku Bunga 5,5-6,0%
3. Infasi 5,3-7,3%
4. Kurs Rp11.000-Rp11.700 per USD
"Sekarang kita tidak bicara mengenai kenaikan BBM, karena keputusan seperti ini akan menyangkut mengenai bulan depan, ada Pilpres (Pemilihan Presiden), ada presiden baru," ujar dia usai rapat kerja (raker) di Komisi XI DPR RI, Rabu (11/6/2014).
Saat ini, kata dia, opsi pemerintah hanya membahas mengenai penghematan dari segi volume dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Selain itu, APBN-P 2014 ini mencakup sampai akhir tahun.
"Jadi saya kira dengan range untuk inflasi dibuka 5,3% sampai 7,3%, range itu dibuka tetapi sampai saat ini pemerintah belum ada opsi untuk itu. Opsi yang kita pilih adalah penghematan volume dan kenaikan tarif listrik. Itu yang sudah disepakati di Komisi VII kemarin," jelas dia.
Sekadar informasi, DPR hari ini telah menyetujui perubahan APBN 2014 yang telah diajukan pemerintah dalam APBN-P 2014.
Adapun Asumsi Makro yang disepakati DPR dan Pemerintah adalah:
1. Pertumbuhan Ekonomi 5-6%
2. Suku Bunga 5,5-6,0%
3. Infasi 5,3-7,3%
4. Kurs Rp11.000-Rp11.700 per USD
(izz)