Sofyan Tak Khawatir BBM Pertalite Geser BBG
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengaku tidak khawatir keberadaan pertalite akan menggeser pemakaian bahan bakar gas (BBG) sebagai bahan bakal alternatif yang didengungkan pemerintah. Pasalnya, pemerintah juga memberikan sejumlah insentif untuk mendorong pemakaian gas.
Pasalnya, saat ini PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menjual BBM jenis ini dengan oktan 90-91 dengan harga di bawah pertamax. "Itu tugasnya pemerintah bukan Pertamina yang punya tugas, maka kita kan memberikan insentif untuk membikin pipa, stasiun bahan bakar gas, itu anggarannya besar di kementerian ESDM," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Sofyan mengatakan, hal ini untuk mendorong penggunaan gas juga meningkatkan pipa-pipa gas kota. Dia menegaskan, program perluasan pipa-pipa sudah dilakukan pemerintah. (Baca: Pertamina Tak Takut Konsumen Tinggalkan Pertamax).
"Itu sebetulnya sudah berjalan tapi target lima tahun ke depan beberapa ratus, itu pipa dan stasiun bahan bakar gas kemudian untuk mengurangi gas elpiji rumah tangga sekarang ada program pemerintah untuk menyambung ke rumah-rumah, pipa gas kota," lanjutnya.
Selain itu, dia mengaku tengah melakukan kajian terkait tarif gas. Hal itu mendorong konsumsi gas dalam negeri. "Nah yang akan datang itu, konsumsi gas dalam negeri akan meningkat bahkan kita sedang memikirkan soal tarif gas karena selama ini lebih menyenangkan di ekspor daripada dijual di dalam negeri," tandas Sofyan.
(Baca: BBM Pertalite Akan Diluncurkan di Jakarta)
Pasalnya, saat ini PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menjual BBM jenis ini dengan oktan 90-91 dengan harga di bawah pertamax. "Itu tugasnya pemerintah bukan Pertamina yang punya tugas, maka kita kan memberikan insentif untuk membikin pipa, stasiun bahan bakar gas, itu anggarannya besar di kementerian ESDM," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Sofyan mengatakan, hal ini untuk mendorong penggunaan gas juga meningkatkan pipa-pipa gas kota. Dia menegaskan, program perluasan pipa-pipa sudah dilakukan pemerintah. (Baca: Pertamina Tak Takut Konsumen Tinggalkan Pertamax).
"Itu sebetulnya sudah berjalan tapi target lima tahun ke depan beberapa ratus, itu pipa dan stasiun bahan bakar gas kemudian untuk mengurangi gas elpiji rumah tangga sekarang ada program pemerintah untuk menyambung ke rumah-rumah, pipa gas kota," lanjutnya.
Selain itu, dia mengaku tengah melakukan kajian terkait tarif gas. Hal itu mendorong konsumsi gas dalam negeri. "Nah yang akan datang itu, konsumsi gas dalam negeri akan meningkat bahkan kita sedang memikirkan soal tarif gas karena selama ini lebih menyenangkan di ekspor daripada dijual di dalam negeri," tandas Sofyan.
(Baca: BBM Pertalite Akan Diluncurkan di Jakarta)
(izz)