Menakar Efek Resesi Singapura ke Indonesia, Menko Luhut: Kita Lihat Nanti
Selasa, 14 Juli 2020 - 19:22 WIB
JAKARTA - Dampak resesi ekonomi Singapura terhadap Indonesia terus menjadi pantuan, setelah pertumbuhan ekonomi Negeri Singa itu minus 41,2% pada kuartal II-2020 sebagai dampak pandemi virus corona. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya akan melihat perkembangan nanti ke depannya.
"Kita lihat nanti," ujar Luhut di Kantor Kemenko bidang Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Selasa (14/7/2020).
( )
Sementara itu sebelumnya Departemen Perdagangan dan Industri menyatakan, produk domestik bruto Singapura sebagaian besar dihitung dari data bulan April dan Mei. Akibatnya, ekonom memprediksi ekonomi negara di Asia Tenggara akan minus 37,4%.
Resesi didefinisikan jika pertumbuhan dua kuartal berturut-turut mengalami minus. Tercatat, pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura minus 3,3%. Dengan demikian, Singapura masuk ke jurang resesi.
( )
Di sisi lain, Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai yang telah mengalami resesi menjadi peringatan bagi Indonesia yang bakal menekan sektor perdagangan dalam negeri. "Singapura menjadi hubungan perdagangan dan investasi yang cukup penting bagi Indonesia. Indikasi resesi Singapura menjadi warning bagi Indonesia bahwa kinerja perdagangan akan terkontraksi cukup dalam," ujar Bhima di Jakarta.
"Kita lihat nanti," ujar Luhut di Kantor Kemenko bidang Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Selasa (14/7/2020).
( )
Sementara itu sebelumnya Departemen Perdagangan dan Industri menyatakan, produk domestik bruto Singapura sebagaian besar dihitung dari data bulan April dan Mei. Akibatnya, ekonom memprediksi ekonomi negara di Asia Tenggara akan minus 37,4%.
Resesi didefinisikan jika pertumbuhan dua kuartal berturut-turut mengalami minus. Tercatat, pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura minus 3,3%. Dengan demikian, Singapura masuk ke jurang resesi.
( )
Di sisi lain, Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai yang telah mengalami resesi menjadi peringatan bagi Indonesia yang bakal menekan sektor perdagangan dalam negeri. "Singapura menjadi hubungan perdagangan dan investasi yang cukup penting bagi Indonesia. Indikasi resesi Singapura menjadi warning bagi Indonesia bahwa kinerja perdagangan akan terkontraksi cukup dalam," ujar Bhima di Jakarta.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda