Wawancara Khusus Chief Executive Officer DOKU, Chris Yeo: Ubah Peluang Jadi Uang
Rabu, 22 Februari 2023 - 18:30 WIB
Sudah sekitar 7 bulan, saya bergabung pada Juli tahun lalu. Luar biasa, apalagi saya sangat tertarik dengan sektor pembayaran. DOKU adalah payment gateway pertama dalam industri pembayaran online di Indonesia yang terus bertransformasi dan menawarkan platform pembayaran untuk mendukung beragam skala bisnis. Menurut saya, DOKU memiliki banyak potensi pertumbuhan yang memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Makanya saya bergabung dengan DOKU dan sejauh ini sangat menyenangkan.
Bagaimana melihat DOKU dan Industri Fintech di Indonesia?
DOKU adalah pionir, payment gateway pertama di Indonesia. Sejak terbentuk pada 2007, kami fokus memberikan rangkaian produk yang paling lengkap untuk perusahaan (business to business) baik untuk pembayaran online maupun offline. Kami mampu bertahan dan mengembangkan layanan karena memiliki 15 tahun pengalaman dalam pembayaran dan tim manajemen yang sangat kuat.
Sebagai salah satu perusahaan pembayaran fintech terkemuka di Indonesia, DOKU kini memiliki lebih dari 150.000 merchant yang berasal dari 18 industri berbeda, baik industri konvensional maupun digital. Di tahun 2022, kami telah memproses sekitar 145 juta transaksi pembayaran sukses di seluruh platform kami, angka ini bertumbuh dua kali lipat secara tahunan (yoy).
Salah satu indikator yang juga kami gunakan untuk melihat pertumbuhan adalah total payment value (TPV). Ini adalah jumlah total pendapatan yang berhasil diterima dari transaksi melalui layanan yang diberikan. Berdasarkan data tahun 2022 dan 2021, jumlah TPV kami tumbuh sebesar 80% dari tahun ke tahun (yoy).
(Baca juga:Upaya Memperluas Pembayaran Digital di Indonesia)
Satu hal yang paling dibanggakan DOKU adalah 6 lisensi pembayaran yang saya pikir tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami melakukan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda, seperti payment gateway, pembayaran lintas batas (cross-border), pembayaran tagihan (billers), e-money, e-wallet, QRIS dan collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Bagaimana potensi di industri ini?
Ya, itu sebabnya saya di sini. Kami telah melihat banyak laporan yang membahas tentang potensi industri digital di Indonesia. Salah satu yang terbaru adalah laporan dari Google dengan Temasek di tahun 2022 yang membahas tentang ukuran ekonomi digital Indonesia.
Laporan tersebut memprediksi Gross Merchandise Volume (GMV) ekonomi digital Indonesia akan bertumbuh sekitar USD146 miliar pada 2025. Indonesia sejauh ini adalah negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan kami sebagai penyedia pembayaran digital mendapat manfaat dari sana.
Bagaimana melihat DOKU dan Industri Fintech di Indonesia?
DOKU adalah pionir, payment gateway pertama di Indonesia. Sejak terbentuk pada 2007, kami fokus memberikan rangkaian produk yang paling lengkap untuk perusahaan (business to business) baik untuk pembayaran online maupun offline. Kami mampu bertahan dan mengembangkan layanan karena memiliki 15 tahun pengalaman dalam pembayaran dan tim manajemen yang sangat kuat.
Sebagai salah satu perusahaan pembayaran fintech terkemuka di Indonesia, DOKU kini memiliki lebih dari 150.000 merchant yang berasal dari 18 industri berbeda, baik industri konvensional maupun digital. Di tahun 2022, kami telah memproses sekitar 145 juta transaksi pembayaran sukses di seluruh platform kami, angka ini bertumbuh dua kali lipat secara tahunan (yoy).
Salah satu indikator yang juga kami gunakan untuk melihat pertumbuhan adalah total payment value (TPV). Ini adalah jumlah total pendapatan yang berhasil diterima dari transaksi melalui layanan yang diberikan. Berdasarkan data tahun 2022 dan 2021, jumlah TPV kami tumbuh sebesar 80% dari tahun ke tahun (yoy).
(Baca juga:Upaya Memperluas Pembayaran Digital di Indonesia)
Satu hal yang paling dibanggakan DOKU adalah 6 lisensi pembayaran yang saya pikir tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami melakukan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda, seperti payment gateway, pembayaran lintas batas (cross-border), pembayaran tagihan (billers), e-money, e-wallet, QRIS dan collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Bagaimana potensi di industri ini?
Ya, itu sebabnya saya di sini. Kami telah melihat banyak laporan yang membahas tentang potensi industri digital di Indonesia. Salah satu yang terbaru adalah laporan dari Google dengan Temasek di tahun 2022 yang membahas tentang ukuran ekonomi digital Indonesia.
Laporan tersebut memprediksi Gross Merchandise Volume (GMV) ekonomi digital Indonesia akan bertumbuh sekitar USD146 miliar pada 2025. Indonesia sejauh ini adalah negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan kami sebagai penyedia pembayaran digital mendapat manfaat dari sana.
tulis komentar anda