Mengenal Perbedaan Antara Mata Uang Dirham dengan Dinar
Rabu, 26 April 2023 - 11:15 WIB
Penggunaan mata uang dirham juga pernah digunakan sewaktu masa pemerintahan dari kerajaan Persia, di mana pembuatan koin alat pertukaran ini berasal dari logam mulia yaitu emas dan perak. Walau kemudian lebih sering dicetak dalam bentuk logam berasal dari perak.
Alat pertukaran ini bahkan sempat digunakan oleh bangsa Eropa sekitar abad ke-10 hingga 12 karena nilainya yang cukup stabil, oleh sebab itu pantas saja alat pertukaran tersebut mampu bertahan hingga beberapa abad. Bahkan saat ini masih digunakan sebagai alat tukar di UAE.
Perbedaan antara Dirham dengan Dinar
Mata uang dirham sendiri kerap disamakan dengan dinar, karena memiliki nama yang hampir serupa namun keduanya merupakan hal berbeda. Walaupun merupakan alat pertukaran pada proses perdagangan, namun keduanya memiliki nilai tukar hingga definisi saling berbeda.
Kedua alat pertukaran ini dianggap lebih stabil dibandingkan dolar amerika serikat, salah satu alasannya adalah keduanya sudah tahan selama berabad-abad. Bahkan sudah bertahan lebih lama dibandingkan dolar, padahal dolar nilainya kian kemari semakin tidak stabil nilainya.
Salah satu alasan mengapa dirham dan dinar mampu bertahan ratusan tahun adalah karena mereka menggunakan nilai fondasi dari emas serta perak, sehingga memiliki nilai tukar sangat stabil. Jika dibandingkan dengan dolar yang kian tidak stabil hingga saat ini.
Walaupun memiliki kestabilan cukup bagus namun kedua alat tukar tersebut merupakan dua hal berbeda, tidak dapat disamakan satu sama lain. Walau keduanya memiliki bentuk serupa yaitu berupa kepingan logam, namun terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan.
Sehingga setelah kalian melihat mata uang dirham serta dinar secara langsung, akan mengerti mengenai perbedaan kedua alat pertukaran tersebut. Sehingga jika tertarik ingin mengkoleksi dapat mengetahui bagaimana ciri fisik yang mendasar, serta perbedaan spesifik keduanya.
1. Kandungan Logam Mulia
Emas dinar sendiri sering disebut sebagai sebuah logam mulia, di mana bobot logam tersebut memiliki standar sebesar sepertujuh troy ounce atau sekitar 4,25 gram. Dalam dunia Islam sendiri, penggunaan dinar sudah dianggap sebagai alat pertukaran yang sah sejak dahulu.
Alat pertukaran ini bahkan sempat digunakan oleh bangsa Eropa sekitar abad ke-10 hingga 12 karena nilainya yang cukup stabil, oleh sebab itu pantas saja alat pertukaran tersebut mampu bertahan hingga beberapa abad. Bahkan saat ini masih digunakan sebagai alat tukar di UAE.
Perbedaan antara Dirham dengan Dinar
Mata uang dirham sendiri kerap disamakan dengan dinar, karena memiliki nama yang hampir serupa namun keduanya merupakan hal berbeda. Walaupun merupakan alat pertukaran pada proses perdagangan, namun keduanya memiliki nilai tukar hingga definisi saling berbeda.
Kedua alat pertukaran ini dianggap lebih stabil dibandingkan dolar amerika serikat, salah satu alasannya adalah keduanya sudah tahan selama berabad-abad. Bahkan sudah bertahan lebih lama dibandingkan dolar, padahal dolar nilainya kian kemari semakin tidak stabil nilainya.
Salah satu alasan mengapa dirham dan dinar mampu bertahan ratusan tahun adalah karena mereka menggunakan nilai fondasi dari emas serta perak, sehingga memiliki nilai tukar sangat stabil. Jika dibandingkan dengan dolar yang kian tidak stabil hingga saat ini.
Walaupun memiliki kestabilan cukup bagus namun kedua alat tukar tersebut merupakan dua hal berbeda, tidak dapat disamakan satu sama lain. Walau keduanya memiliki bentuk serupa yaitu berupa kepingan logam, namun terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan.
Sehingga setelah kalian melihat mata uang dirham serta dinar secara langsung, akan mengerti mengenai perbedaan kedua alat pertukaran tersebut. Sehingga jika tertarik ingin mengkoleksi dapat mengetahui bagaimana ciri fisik yang mendasar, serta perbedaan spesifik keduanya.
1. Kandungan Logam Mulia
Emas dinar sendiri sering disebut sebagai sebuah logam mulia, di mana bobot logam tersebut memiliki standar sebesar sepertujuh troy ounce atau sekitar 4,25 gram. Dalam dunia Islam sendiri, penggunaan dinar sudah dianggap sebagai alat pertukaran yang sah sejak dahulu.
tulis komentar anda