Tersengat Cuaca Panas El Nino, Harga Minyak Goreng Bakal Mendidih
Kamis, 27 April 2023 - 18:18 WIB
JAKARTA - Cuaca panas yang melanda sebagian kawasan Asia dan potensi datangnya El Nino bisa berdampak pada produksi kelapa sawit sebagai bahan baku minyak goreng konsumsi.
Kepala Badan Kebijakan Perdata Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kasan mengaku telah berkomunikasi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) terkait dampak El Nino atau fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya tersebut.
"Tentu dampak dari El Nino yang kita antisipasi itu penurunan produksi, ini juga sudah terinfo dari Gapki bahwa ada sedikit penurunan (produksi)," ujarnya dalam media briefing di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Dia menambahkan, dampak lain dari fenomena tersebut adalah harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) bakal terkerek sehingga akan berimbas pada harga minyak goreng di pasaran.
Oleh karena itu, Kasan beserta jajarannya telah menetapkan langkah antisipasi. Khusus minyak goreng, besaran sudah diputuskan baik rasio ekspor maupun insentif untuk minyak goreng kemasan. Di mana, besaran rasio ekspornya sudah diturunkan dari 450.000 ton menjadi 300.000 ton per bulan.
"Kondisi hak ekspor yang ada saat ini masih cukup untuk teman-teman para produsen atau eksportir melakukan kegiatan ekspornya, dari hak ekspor yang ada saat ini maupun dari yang jumlah deposito akan dicairkan secara bertahap selama 9 bulan," terang dia.
Kasan menambahkan, pemerintah akan tetap memantau pergerakan pasokan dengan melibatkan Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan juga utamanya Kemendag guna memastikan pasokan pangan ke depannya.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menuturkan, untuk mengantisipasi fenomena El Nino harus dilihat dari dua sisi yaitu hulu dan hilir.
Kepala Badan Kebijakan Perdata Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kasan mengaku telah berkomunikasi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) terkait dampak El Nino atau fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya tersebut.
"Tentu dampak dari El Nino yang kita antisipasi itu penurunan produksi, ini juga sudah terinfo dari Gapki bahwa ada sedikit penurunan (produksi)," ujarnya dalam media briefing di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Dia menambahkan, dampak lain dari fenomena tersebut adalah harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) bakal terkerek sehingga akan berimbas pada harga minyak goreng di pasaran.
Oleh karena itu, Kasan beserta jajarannya telah menetapkan langkah antisipasi. Khusus minyak goreng, besaran sudah diputuskan baik rasio ekspor maupun insentif untuk minyak goreng kemasan. Di mana, besaran rasio ekspornya sudah diturunkan dari 450.000 ton menjadi 300.000 ton per bulan.
"Kondisi hak ekspor yang ada saat ini masih cukup untuk teman-teman para produsen atau eksportir melakukan kegiatan ekspornya, dari hak ekspor yang ada saat ini maupun dari yang jumlah deposito akan dicairkan secara bertahap selama 9 bulan," terang dia.
Kasan menambahkan, pemerintah akan tetap memantau pergerakan pasokan dengan melibatkan Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan juga utamanya Kemendag guna memastikan pasokan pangan ke depannya.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menuturkan, untuk mengantisipasi fenomena El Nino harus dilihat dari dua sisi yaitu hulu dan hilir.
Lihat Juga :
tulis komentar anda