Komitmen ESG di Tiga Pilar Medco Energi untuk Perkuat Bisnis Berkelanjutan
Rabu, 26 Juli 2023 - 06:16 WIB
Menurut Arifin ada beberapa cara untuk memastikan industri hulu migas tetap tumbuh untuk memenuhi kebutuhan sekaligus turut berperan dalam upaya penurunan emisi karbon. Efisiensi penggunaan energi untuk menekan emisi gas rumah kaca dalam kegiatan operasional adalah cara paling mudah yang bisa ditempuh para pelaku usaha. “Selain itu juga ada pengurangan gas buang, mengatur emisi gas metana serta secara paralel meningkatkan penggunaan pembangkit listrik rendah karbon memanfaatkan sumber energi baru terbarukan. Langkah selanjutnya adalah dengan meningkatkan penggunaan gas, menginisiasi penggunaan teknologi yang efisien, dan mengembangkan mobilitas rendah karbon, seperti penggunaan kendaraan listrik, biofuel, LNG," kata Arifin.
Arifin menjelaskan, pengembangan hidrogen juga harus terus didorong. Menurut dia, teknologi hidrogen akan menjawab tantangan industri masa depan yang rendah emisi karbon. Hal ini ditopang oleh kemampuan industri migas yang memiliki pengalaman dan kemampuan mumpuni untuk mengembangkan dan memproduksi hidrogen.
Komisaris Utama MedcoEnergi Yani Y. Panigoro dalam keterangan resminya menegaskan, MedcoEnergi akan terus membuat kemajuan dalam menerapkan kebijakan lingkungan, sosial, dan tata kelola, termasuk Strategi Perubahan Iklim, dan komitmen terhadap net zero serta transisi menuju energi yang berkelanjutan, seiring upaya perseroan membantu mengatasi krisis iklim.
Sementara Direktur & Chief Financial Officer MedcoEnergi Anthony R. Mathias dikutip dalam laporan keuangan perseroan mengungkapkan, pada 2022, kombinasi dari kinerja operasional yang kuat dan harga komoditas yang kondusif menghasilkan EBITDA dan Laba Bersih tertinggi selama dua tahun berturut-turut. EBITDA pada 2022 tercatat sebesar USD1,59 miliar, meningkat dari USD667 juta pada 2021. Sedangkan Laba Bersih mencapai USD531 juta dari sebelumnya USD47 juta.
Sedangkan Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, pada 2022, MedcoEnergi membukukan kinerja keuangan terbaiknya dan mencatatkan banyak pencapaian penting pada aspek operasional, termasuk kenaikan signifikan angka produksi minyak dan gas, yang didorong oleh akuisisi aset Corridor. Serta mulai beroperasinya pembangkit listrik berbahan bakar gas dan energi terbarukan secara komersial.
Pada 2023, manajemen MedcoEnergi optimistis prospek bisnis Perseroan tetap positif. “Kami memperkirakan permintaan ketenagalistrikan akan terus meningkat, didorong oleh proyek-proyek smelter baru dan permintaan Minyak dan Gas yang tetap kuat,” ujarnya. MedcoEnergi juga memperkirakan permintaan tembaga yang tinggi, didorong oleh transisi menuju elektrifikasi ekonomi global. “Prioritas kami tetap pada aspek kesehatan dan keselamatan, ESG, dan kinerja operasional. Kami akan tetap mempertahankan standar kesehatan dan keselamatan kerja tertinggi, melanjutkan pelatihan rutin dan akan menyempurnakan KPI untuk targettarget ESG kami,” tegas Hilmi.
MedcoEnergi berharap meraih tonggak operasional baru pada 2023. Perseroan tengah menyusun perjanjian penjualan gas baru South Natuna Sea Block B dan Corridor untuk memenuhi pasar ekspor dan domestik, serta akan mengoperasikan pengembangan baru di Natuna, yaitu lapangan minyak Forel dan gas Bronang. Perseroan juga akan mengupayakan keputusan investasi final untuk PLTS Bali dan terminal regasifikasi LNG Sumbawa. Perseroan juga akan terus mempertimbangkan divestasi aset kecil yang tidak dioperasikan.
Lihat Juga: 11 Perwakilan Kampus dari Sumatera hingga Papua Deklarasi Dukungan Program DEB SoBI di Yogyakarta
Arifin menjelaskan, pengembangan hidrogen juga harus terus didorong. Menurut dia, teknologi hidrogen akan menjawab tantangan industri masa depan yang rendah emisi karbon. Hal ini ditopang oleh kemampuan industri migas yang memiliki pengalaman dan kemampuan mumpuni untuk mengembangkan dan memproduksi hidrogen.
Komisaris Utama MedcoEnergi Yani Y. Panigoro dalam keterangan resminya menegaskan, MedcoEnergi akan terus membuat kemajuan dalam menerapkan kebijakan lingkungan, sosial, dan tata kelola, termasuk Strategi Perubahan Iklim, dan komitmen terhadap net zero serta transisi menuju energi yang berkelanjutan, seiring upaya perseroan membantu mengatasi krisis iklim.
Sementara Direktur & Chief Financial Officer MedcoEnergi Anthony R. Mathias dikutip dalam laporan keuangan perseroan mengungkapkan, pada 2022, kombinasi dari kinerja operasional yang kuat dan harga komoditas yang kondusif menghasilkan EBITDA dan Laba Bersih tertinggi selama dua tahun berturut-turut. EBITDA pada 2022 tercatat sebesar USD1,59 miliar, meningkat dari USD667 juta pada 2021. Sedangkan Laba Bersih mencapai USD531 juta dari sebelumnya USD47 juta.
Sedangkan Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan, pada 2022, MedcoEnergi membukukan kinerja keuangan terbaiknya dan mencatatkan banyak pencapaian penting pada aspek operasional, termasuk kenaikan signifikan angka produksi minyak dan gas, yang didorong oleh akuisisi aset Corridor. Serta mulai beroperasinya pembangkit listrik berbahan bakar gas dan energi terbarukan secara komersial.
Pada 2023, manajemen MedcoEnergi optimistis prospek bisnis Perseroan tetap positif. “Kami memperkirakan permintaan ketenagalistrikan akan terus meningkat, didorong oleh proyek-proyek smelter baru dan permintaan Minyak dan Gas yang tetap kuat,” ujarnya. MedcoEnergi juga memperkirakan permintaan tembaga yang tinggi, didorong oleh transisi menuju elektrifikasi ekonomi global. “Prioritas kami tetap pada aspek kesehatan dan keselamatan, ESG, dan kinerja operasional. Kami akan tetap mempertahankan standar kesehatan dan keselamatan kerja tertinggi, melanjutkan pelatihan rutin dan akan menyempurnakan KPI untuk targettarget ESG kami,” tegas Hilmi.
MedcoEnergi berharap meraih tonggak operasional baru pada 2023. Perseroan tengah menyusun perjanjian penjualan gas baru South Natuna Sea Block B dan Corridor untuk memenuhi pasar ekspor dan domestik, serta akan mengoperasikan pengembangan baru di Natuna, yaitu lapangan minyak Forel dan gas Bronang. Perseroan juga akan mengupayakan keputusan investasi final untuk PLTS Bali dan terminal regasifikasi LNG Sumbawa. Perseroan juga akan terus mempertimbangkan divestasi aset kecil yang tidak dioperasikan.
Lihat Juga: 11 Perwakilan Kampus dari Sumatera hingga Papua Deklarasi Dukungan Program DEB SoBI di Yogyakarta
(fjo)
tulis komentar anda