Makin Lezat! Emiten Mi Instan Milik Anthony Salim Raih Cuan Rp5,72 Triliun
Selasa, 01 Agustus 2023 - 12:57 WIB
JAKARTA - Produsen mi instan milik konglomerat Anthony Salim , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, (ICBP) membukukan laba bersih Rp5,72 triliun pada semester I-2023. Capaian itu melejit 196,60% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp1,93 triliun.
Berkat hasil tersebut laba per saham dasar ICBP naik menjadi Rp491 per saham, dari sebelumnya Rp166 per saham.
Penjualan produk perseroan meningkat 5,7% yoy mencapai Rp34,47 triliun. Produk mie instan mendominasi penjualan sebesar Rp25,32 triliun disusul segmen dairy sebanyak Rp4,75 triliun. Penjualan makanan ringan mencapai Rp2,01 triliun, penyedap makanan Rp1,63 triliun, nutrisi Rp609 miliar, sedangkan minuman Rp782,5 miliar.
"Pasar domestik masih menjadi tulang punggung perseroan. Sementara wilayah ekspor terbesar berasal dari Timur Tengah dan Afrika sebanyak Rp7,5 triliun, disusul wilayah lainnya sebanyak Rp1,12 triliun, dan Asia lainnya Rp787 miliar," demikian tercantum di laporan keuangan ICBP, Senin (31/7/2023).
Meski pendapatan meningkat, tetapi beban pokok ICBP mampu melandai tipis di angka Rp21,94 triliun, menyusul penurunan biaya bahan baku yang digunakan. Biaya iklan masih terjaga di kisaran Rp1,1 triliun, sementara ongkos pengangkutan dan penangangan melandai di angka Rp961 miliar.
Neraca ICBP mencatat kenaikan aset 4,01 persen mencapai Rp119,93 triliun dari akhir 2022 sebesar Rp115,30 triliun. Jumlah utang atau liabilitas sedikit melandai 2,1% mencapai Rp59,09 triliun, sedangkan modal bersih naik 5,8% mencapai Rp60,8 triliun.
Hingga akhir Juni 2023, kas bersih yang digenggam mencapai Rp16,99 triliun. Angka ini bertambah sekitar Rp1,25 triliun akibat pemasukan dari hasil operasional.
Berkat hasil tersebut laba per saham dasar ICBP naik menjadi Rp491 per saham, dari sebelumnya Rp166 per saham.
Penjualan produk perseroan meningkat 5,7% yoy mencapai Rp34,47 triliun. Produk mie instan mendominasi penjualan sebesar Rp25,32 triliun disusul segmen dairy sebanyak Rp4,75 triliun. Penjualan makanan ringan mencapai Rp2,01 triliun, penyedap makanan Rp1,63 triliun, nutrisi Rp609 miliar, sedangkan minuman Rp782,5 miliar.
"Pasar domestik masih menjadi tulang punggung perseroan. Sementara wilayah ekspor terbesar berasal dari Timur Tengah dan Afrika sebanyak Rp7,5 triliun, disusul wilayah lainnya sebanyak Rp1,12 triliun, dan Asia lainnya Rp787 miliar," demikian tercantum di laporan keuangan ICBP, Senin (31/7/2023).
Meski pendapatan meningkat, tetapi beban pokok ICBP mampu melandai tipis di angka Rp21,94 triliun, menyusul penurunan biaya bahan baku yang digunakan. Biaya iklan masih terjaga di kisaran Rp1,1 triliun, sementara ongkos pengangkutan dan penangangan melandai di angka Rp961 miliar.
Neraca ICBP mencatat kenaikan aset 4,01 persen mencapai Rp119,93 triliun dari akhir 2022 sebesar Rp115,30 triliun. Jumlah utang atau liabilitas sedikit melandai 2,1% mencapai Rp59,09 triliun, sedangkan modal bersih naik 5,8% mencapai Rp60,8 triliun.
Hingga akhir Juni 2023, kas bersih yang digenggam mencapai Rp16,99 triliun. Angka ini bertambah sekitar Rp1,25 triliun akibat pemasukan dari hasil operasional.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda