ICDX Catat Transaksi Multilateral Tumbuh 67,5% di Semester I-2023
Selasa, 01 Agustus 2023 - 19:17 WIB
JAKARTA - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange ( ICDX ) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) melaporkan data transaksi multilateral. Berdasarkan laporan, volume transaksi sebanyak 748.275 lot meningkat 67,5% dibandingkan dengan periode yang sama di 2022 dengan total transaksi sebanyak 446.593 lot dari total transaksi di Semester I-2023 dengan kontrak emas mendominasi sebanyak 456.899 lot.
"Tumbuhnya transaksi multilateral di ICDX ini tentunya menjadi hal positif dalam industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) di Indonesia. Pertumbuhan ini juga menjadi bukti bahwa transaksi multilateral di industri PBK makin diminati masyarakat. Bappebti kedepan akan terus mendorong para pemangku kepentingan di industri PBK untuk terus meningkatkan volume transaksi multilateral ini. Hal ini karena sejalan dengan khitah-nya PBK, yaitu di transaksi multilateral," ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya, Selasa (1/8/2023).
CEO Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Nursalam mengatakan pertumbuhan transaksi multilateral di ICDX menjadi bukti bahwa ada trust (kepercayaan) masyarakat terhadap industri perdagangan berjangka komoditi. Ke depan ICDX akan terus melakukan inovasi untuk mendorong tumbuhnya transaksi multilateral ini serta melakukan edukasi berkelanjutan dengan berbagai pihak kepada masyarakat untuk memperkenalkan perdagangan multilateral sebagai alternatif investasi.
Terkait transaksi multilateral, di ICDX saat ini terdapat beberapa produk yaitu Agricultural (CPO dan Olein), Crude Oil, Currency, serta Gold. Dan salah satu upaya ICDX yang saat ini tengah berjalan adalah dengan menjalankan produk multilateral GOFX micro, yang merupakan produk multilateral yang terdiri dari Gold, Crude Oil dan Forex.
"Produk ini kami harapkan akan menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat golongan muda untuk bisa trading di perdagangan berjangka komoditi dengan modal yang terjangkau," ungkap Nursalam.
Sistem Perdagangan Multilateral di sektor perdagangan berjangka komoditi merupakan perdagangan di mana banyak penjual bertemu banyak pembeli dan tidak saling mengenal (many to many). Transaksi ini terjadi di dalam bursa, dan seluruh transaksinya secara otomatis akan terdaftar di bursa.
"Transaksi Multilateral di bursa ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta kalangan bisnis sebagai sarana untuk lindung nilai, referensi harga serta manajemen risiko," jelasnya.
"Tumbuhnya transaksi multilateral di ICDX ini tentunya menjadi hal positif dalam industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) di Indonesia. Pertumbuhan ini juga menjadi bukti bahwa transaksi multilateral di industri PBK makin diminati masyarakat. Bappebti kedepan akan terus mendorong para pemangku kepentingan di industri PBK untuk terus meningkatkan volume transaksi multilateral ini. Hal ini karena sejalan dengan khitah-nya PBK, yaitu di transaksi multilateral," ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya, Selasa (1/8/2023).
CEO Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Nursalam mengatakan pertumbuhan transaksi multilateral di ICDX menjadi bukti bahwa ada trust (kepercayaan) masyarakat terhadap industri perdagangan berjangka komoditi. Ke depan ICDX akan terus melakukan inovasi untuk mendorong tumbuhnya transaksi multilateral ini serta melakukan edukasi berkelanjutan dengan berbagai pihak kepada masyarakat untuk memperkenalkan perdagangan multilateral sebagai alternatif investasi.
Terkait transaksi multilateral, di ICDX saat ini terdapat beberapa produk yaitu Agricultural (CPO dan Olein), Crude Oil, Currency, serta Gold. Dan salah satu upaya ICDX yang saat ini tengah berjalan adalah dengan menjalankan produk multilateral GOFX micro, yang merupakan produk multilateral yang terdiri dari Gold, Crude Oil dan Forex.
"Produk ini kami harapkan akan menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat golongan muda untuk bisa trading di perdagangan berjangka komoditi dengan modal yang terjangkau," ungkap Nursalam.
Sistem Perdagangan Multilateral di sektor perdagangan berjangka komoditi merupakan perdagangan di mana banyak penjual bertemu banyak pembeli dan tidak saling mengenal (many to many). Transaksi ini terjadi di dalam bursa, dan seluruh transaksinya secara otomatis akan terdaftar di bursa.
"Transaksi Multilateral di bursa ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta kalangan bisnis sebagai sarana untuk lindung nilai, referensi harga serta manajemen risiko," jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda