Kemendag Akan Bentuk Tim Kampanye Positif Sawit Indonesia
Kamis, 06 Agustus 2020 - 22:32 WIB
"Jadi keduanya tidak terpisahkan. Diplomasi tidak akan berjalan seperti yang kita harapkan tanpa ada argumen yang kuat. Nah, argumen itu harus kita bangun melalui kampanye wacana baik secara akademis, medis, sosiologis dan lain-lain. Intinya kita harus punya argumen dan kontra wacana yang baik agar bisa berdiplomasi secara efektif," tuturnya.
Para pengusaha yang hadir dalam pertemuan itu menyambut baik keinginan Kemendag. Komisaris Wilmar Tumanggor mengatakan, pengusaha siap mendukung rencana itu. Menurutnya, industri kelapa sawit merasakan dampak dari diskriminasi oleh Uni Eropa dan perlu diambil tindakan bersama untuk melawannya.
Baik para pejabat kementerian dan Lembaga maupun pengusaha yang hadir sepakat bahwa industri kelapa sawit perlu perbaikan dalam tata kelola isu maupun tata kelola industrinya. Keduanya diharapkan berjalan beriringan.
"Kita ingin agar industri kelapa sawit kita makin ramah lingkungan dan makin menyejahterakan rakyat. Untuk itu kita terus memperbaiki tata kelola Bersama dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tetapi kita juga harus melihat dari perspektif ekonomi politik bahwa isu sawit bukan semata-mata soal ekologi dan sosiologi tetapi tentu berkaitan kepentingan ekonomi dan politik. Karena itu solusi untuk keduanya berjalan beriringan," tandas Jerry.
(Baca Juga: Genjot Ekspor Sawit, Pemerintah Harus Giat Promosi)
Kesepakatan pengusaha dan pemerintah itu dipandang sebagai titik tolak penting untuk menjalin koordinasi dan kepercayaan antarkeduanya. Dalam pandangan Wamendag, masing-masing pihak punya pekerjaan rumah masing-masing tetapi juga punya PR Bersama. Melalui tim itu diharapkan masalah-masalah yang terjadi bisa diselesaikan.
"Pemerintah mendukung keinginan pengusaha dan kesejahteraan masyarakat. Demikian juga pengusaha, bisa mendukung upaya pemerintah. Yang diperlukan sebenarnya adalah makin kuatnya saling percaya itu," tegas Jerry.
Para pengusaha yang hadir dalam pertemuan itu menyambut baik keinginan Kemendag. Komisaris Wilmar Tumanggor mengatakan, pengusaha siap mendukung rencana itu. Menurutnya, industri kelapa sawit merasakan dampak dari diskriminasi oleh Uni Eropa dan perlu diambil tindakan bersama untuk melawannya.
Baik para pejabat kementerian dan Lembaga maupun pengusaha yang hadir sepakat bahwa industri kelapa sawit perlu perbaikan dalam tata kelola isu maupun tata kelola industrinya. Keduanya diharapkan berjalan beriringan.
"Kita ingin agar industri kelapa sawit kita makin ramah lingkungan dan makin menyejahterakan rakyat. Untuk itu kita terus memperbaiki tata kelola Bersama dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tetapi kita juga harus melihat dari perspektif ekonomi politik bahwa isu sawit bukan semata-mata soal ekologi dan sosiologi tetapi tentu berkaitan kepentingan ekonomi dan politik. Karena itu solusi untuk keduanya berjalan beriringan," tandas Jerry.
(Baca Juga: Genjot Ekspor Sawit, Pemerintah Harus Giat Promosi)
Kesepakatan pengusaha dan pemerintah itu dipandang sebagai titik tolak penting untuk menjalin koordinasi dan kepercayaan antarkeduanya. Dalam pandangan Wamendag, masing-masing pihak punya pekerjaan rumah masing-masing tetapi juga punya PR Bersama. Melalui tim itu diharapkan masalah-masalah yang terjadi bisa diselesaikan.
"Pemerintah mendukung keinginan pengusaha dan kesejahteraan masyarakat. Demikian juga pengusaha, bisa mendukung upaya pemerintah. Yang diperlukan sebenarnya adalah makin kuatnya saling percaya itu," tegas Jerry.
(fai)
tulis komentar anda