Cadangan Gas Uni Eropa Menipis dengan Cepat, Gazprom Kasih Peringatan

Rabu, 05 Maret 2025 - 08:35 WIB
loading...
Cadangan Gas Uni Eropa...
Uni Eropa (UE) terus menggunakan fasilitas penyimpanan gasnya dengan cepat untuk membuat cadangan gas UE semakin menipis. Raksasa energi Rusia, Gazprom beri peringatan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Uni Eropa (UE) terus menggunakan fasilitas penyimpanan gasnya dengan cepat untuk membuat cadangan gas UE semakin menipis. Raksasa energi Rusia, Gazprom melaporkan, persediaan gas musim dingin UE pada Januari berkurang lebih cepat, meski suhu musiman tidak mengalami perubahan ekstrem.

Sebelum eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022, ekspor gas Rusia menyumbang 40% dari total pasokan blok Benua Biru -julukan Eropa-. Gazprom, yang pernah menjadi pemasok utama Uni Eropa, mengurangi ekspornya secara dramatis sejak tiga tahun lalu, menyusul sanksi Barat dan sabotase pipa Nord Stream.

"Uni Eropa telah meningkatkan penarikan dari fasilitas penyimpanan gasnya sebesar 36% selama musim ini dan sebesar 22% di atas rata-rata dalam sepuluh tahun," kata Gazprom mengutip data dari Gas Infrastructure Europe seperti dilansir RT.



Pada 28 Februari, fasilitas penyimpanan bawah tanah Eropa menampung 39,2 bcm gas, atau terhitung 38,5% dari total kapasitas – 24,3 bcm kurang dari setahun yang lalu. Uni Eropa tercatat telah menarik 58 bcm gas musim ini – atau 50% lebih tinggi dari jumlah yang disuntikkan selama musim panas.

"Penarikan yang signifikan ini, dikombinasikan dengan pengurangan sumber pasokan gas yang andal, hingga menimbulkan tantangan bagi UE untuk mengisi kembali lokasi penyimpanannya selama musim panas dan bersiap untuk musim dingin yang akan datang," ungkap Gazprom memperingatkan.

Sebagai informasi, Uni Eropa semakin bergantung pada impor gas alam cair (LNG) yang lebih mahal sejak Brussels memprioritaskan penghapusan ketergantungannya pada energi Rusia yang lebih murah. Sementara itu beberapa negara Uni Eropa terus bergantung pada gas Rusia, meski banyak yang secara sukarela menghentikan impor mereka.

Awal tahun ini, harga gas alam di blok tersebut naik ke level tertinggi dalam dua tahun, didorong oleh kombinasi cuaca dingin, penurunan cadangan gas, dan kekhawatiran atas potensi tarif AS atas impor dari Uni Eropa.

Menambah tantangan, UE telah memberlakukan target yang mengikat untuk penyimpanan gas, yang membutuhkan tingkat kapasitas mencapai 90% pada 1 November 2025. Sementara penurunan tajam cadangan gas Eropa menghadirkan tantangan serius bagi pemerintah dan konsumen energi di seluruh wilayah.



Eropa Barat terpantau sudah mengimpor LNG dalam jumlah besar dengan harga tinggi, keetika impor UE dan Inggris mencapai 9,8 juta metrik ton pada Januari, level tertinggi sejak Desember 2023, menurut perusahaan analitik energi Kpler. Ditambah AS menyumbang 57% dari total pasokan.

Pakar pasar juga mengingatkan bahwa persaingan untuk pasokan gas diperkirakan akan meningkat. Kapasitas ekspor LNG AS belum berkembang secepat yang diharapkan, sementara permintaan terus tumbuh di Asia, Mesir, dan pasar lainnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rusia Genjot Ekspor...
Rusia Genjot Ekspor Gandum ke Afrika, Awal Tahun Tembus 11,8 Juta Ton
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
Tarif AS Menggila Capai...
Tarif AS Menggila Capai 245 Persen, China Merapat ke Uni Eropa
Rusia Klaim Punya Cadangan...
Rusia Klaim Punya Cadangan Energi Terbesar di Dunia, Bisa Berproduksi 500 Tahun
Sebut AS Merusak Perdagangan...
Sebut AS Merusak Perdagangan Bilateral, Rusia Tak Akan Pernah Minta Keringanan Sanksi
Uni Eropa Bakal Pakai...
Uni Eropa Bakal Pakai Segala Cara untuk Melawan Tarif AS
Rusia Masih Jadi Ancaman,...
Rusia Masih Jadi Ancaman, Trump Perpanjang Sanksi AS Selama 12 Bulan
Uni Eropa Balik Melawan...
Uni Eropa Balik Melawan AS, Siap Jatuhkan Tarif 25% Mulai Minggu Depan
Rekomendasi
Buka Kornas Penyuluh...
Buka Kornas Penyuluh Pertanian, Mentan Pastikan PPL Wujudkan Swasembada Pangan
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
Gelar Halalhihalal,...
Gelar Halalhihalal, Alumni Universitas Janabadra Teguhkan Semangat Kampus Kebangsaan
Berita Terkini
Iwan Sunito Bagikan...
Iwan Sunito Bagikan Tips Sukses Bisnis di Industri Properti Australia
5 jam yang lalu
Progres Pembangunan...
Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tembus 78,9%, Menhub Target Rampung Oktober 2025
5 jam yang lalu
DAmandita Sentul Tawarkan...
D'Amandita Sentul Tawarkan Rumah Smart Living Pure Nature Rp700 Jutaan
5 jam yang lalu
Perusahaan AS Tetap...
Perusahaan AS Tetap Ekspansi di Tengah Kebijakan Efisiensi Pemerintah
5 jam yang lalu
Atasi Kesenjangan Pasokan...
Atasi Kesenjangan Pasokan Gas Bumi, Pemerintah Diminta Buka Kebijakan Impor
5 jam yang lalu
Perluas Layanan Pembiayaan,...
Perluas Layanan Pembiayaan, SIF Perluas Jangkauan hingga Makassar
5 jam yang lalu
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved