Hidrogen Hijau PLN, Game Changer Transisi Energi Nasional
Minggu, 31 Desember 2023 - 12:32 WIB
Hal itu lantaran hidrogen hijau bisa disematkan pada mobil pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE) alias mobil konvensional dengan mengubah spesifikasinya.
“Sekarang bagaimana menyiapkan infrastrukturnya, menciptakan ekosistemnya. Ini yang harus dijalankan bersama, kolaborasi PLN dengan stakeholder lain,” paparnya.
Sedangkan, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi memaparkan, hidrogen hijau merupakan bahan bakar alternatif masa depan yang menjadi salah satu pilar utama transisi energi nassional.
“Ke depan, hidrogen hijau ini adalah game changer dalam transisi energi,” tuturnya.
Pemerintah pun menegaskan komitemnnya untuk melakukan kajian dan merumusan kebijakan yang lebih komperhensif untuk mendorong hidrogen hijau semakin berkembang di Tanah Air. Yudo juga meyakini, di masa depan, kebutuhan hidrogen hijau terus meningkat. Tak hanya did alam negeri, tetapi juga di negara-negara lainnya terutama di kawasan Asia Tenggara.
Bahkan, lanjut Yudo, Singapura telah menyatakan akan menyerap produksi hidrogen hijau dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. “Pengembangan harus terus dilakukan, termasuk membangun storage,” tutupnya.
“Sekarang bagaimana menyiapkan infrastrukturnya, menciptakan ekosistemnya. Ini yang harus dijalankan bersama, kolaborasi PLN dengan stakeholder lain,” paparnya.
Sedangkan, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi memaparkan, hidrogen hijau merupakan bahan bakar alternatif masa depan yang menjadi salah satu pilar utama transisi energi nassional.
“Ke depan, hidrogen hijau ini adalah game changer dalam transisi energi,” tuturnya.
Pemerintah pun menegaskan komitemnnya untuk melakukan kajian dan merumusan kebijakan yang lebih komperhensif untuk mendorong hidrogen hijau semakin berkembang di Tanah Air. Yudo juga meyakini, di masa depan, kebutuhan hidrogen hijau terus meningkat. Tak hanya did alam negeri, tetapi juga di negara-negara lainnya terutama di kawasan Asia Tenggara.
Bahkan, lanjut Yudo, Singapura telah menyatakan akan menyerap produksi hidrogen hijau dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. “Pengembangan harus terus dilakukan, termasuk membangun storage,” tutupnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda