Mas Menteri Erick Thohir Jelaskan Posisinya di Antara Pak Doni Monardo

Senin, 10 Agustus 2020 - 22:13 WIB
Erick Thohir menegaskan, penunjukan dirinya sebagai ketua pelaksana komite bukan untuk mengambil posisi Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo atau ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua pelaksana Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Penunjukan ini didasari atas cakupan BUMN yang mampu menggerakkan sepertiga perekonomian secara nasional.

(Baca Juga: Erick Thohir: Tidak Ada Obat Corona Selain Vaksin Produksi Bio Farma )

Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengatakan, tugas Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah untuk melakukan percepatan realisasi pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 pada sektor kesehatan dan ekonomi.



Dia menegaskan, penunjukan dirinya sebagai ketua pelaksana komite bukan untuk mengambil posisi Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo atau ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin.

"Di sini emang salah satu pemikiran bahwa kita juga tidak mau mengambil posisi yang dilakukan pak Doni selama ini. Atau nanti tim Pak Budi yang banyak pakar ekonomi. Posisi kita sebagai pelaksana ingin memastikan bahwa kita melakukan percepatan, dukungan, dan juga tentunya mensinkronisasi program-program yang tidak hanya di komite tapi di seluruh kementerian," ujar Erick dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (10/8/2020).

(Baca Juga: Jokowi Revisi Peraturan Pemerintah Soal PEN, Selamatkan Erick Thohir? )

Erick menjelaskan, posisinya yang dipercaya sebagai Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan PEN untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan kesehatan dari dampak pandemi Covid-19. Dia juga bilang, salah satu tugas tim pelaksana adalah melakukan percepatan pencairan dana baik di sektor ekonomi dan kesehatan, terlepas dari anggaran stimulus sudah berjalan.

"Jangan salah, terlepas dari stimulus yang sudah diberikan di PEN Rp 695 triliun, di kementerian sendiri ada belanja Rp 857 triliun dan Pemda Rp 740 triliun, ini supaya pasti, pelaksana posisinya apa, percepat, support, sinkronisasi. Apakah tadi anggaran di BNPB, kesehatan," kata dia.

(Baca Juga: Jokowi Pangkas Program PEN, Erick Thohir: Implementasinya Payah! )

Nisi yang diemban oleh tim baru ini, lanjut Etick, cukup berat karena dampak pandemi Covid-19 ke sejumlah sektor sangat serius. Karena itu, tantangan tersebut hanya dapat diatasi dengan kerja sama yang baik dan efisien antara tim dan pihak lainnya. Dengan kerja sama itu, Erick optimistis mampu menyelesaikan persoalan sesuai dengan yang ditargetkan.

Erick juga mengungkapkan keyakinan dan rasa optimistisme harus ditanamkan agar tujuan untuk ke keluar dari krisis bisa dilakukan.

"Harus yakin itu. Ada banyak negara yang sukses, menekan virus dan ekonominya mulai bangkit. Itu bisa ditiru. Tapi ada juga yang terkena resesi. Itu juga harus dijadikan contoh supaya kita tidak mengalami. Jika kita bersama, pasti kita bisa," ujar dia.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More