Mengintip Kondisi Sektor Vital Ekonomi Israel di Tengah Perang

Senin, 08 Januari 2024 - 07:33 WIB
Melindungi sektor teknologi yang menjadi andalan ekonomi Israel usai dihantam perang, otoritas inovasi pemerintah Yahudi yang didanai negara menyiapkan USD100 juta atau setara Rp1,5 triliun. Foto/Dok
JERUSALEM - Melindungi sektor teknologi yang menjadi andalan ekonomi Israel usai dihantam perang, otoritas inovasi pemerintah Yahudi yang didanai negara menyiapkan USD100 juta atau setara Rp1,5 triliun (Kurs Rp15.422/USD) untuk membantu startup pada tahap awal. Dalam survei terbarunya, setengah dari perusahaan baru hanya memiliki dana yang cukup untuk bertahan selama enam bulan.

Otoritas inovasi Israel sejauh ini telah menginvestasikan sekitar USD41 juta. "Kami semua bertindak bersama," kata kata Dror Bin, CEO otoritas.



"CEO dan karyawan menyadari bahwa jika ingin mempertahankan kesuksesan perusahaan dan pekerjaan mereka, maka perlu memfokuskan kembali diri mereka pada pekerjaan," sambungnya

"Terlepas dari semua empati yang kami dapatkan dari industri teknologi secara global, pada akhirnya ketika pelanggan di luar negeri perlu mendapatkan pengiriman, mereka tidak lagi mengatakan tak ada pengiriman karena perang di Israel," ungkap Bin.





Sementara itu Pini Yakuel, CEO perusahaan data pemasaran Optimove, menyakini pertumbuhan yang kuat pada kuartal keempat meskipun ada 41 dari 240 pekerja di Tel Aviv yang direkrut untuk menjadi tentara cadangan.

"Kami sudah beradaptasi. Ini adalah realitas baru. Kami hanya terus maju di tengah tekanan. Fokus pada apa yang paling penting. Beberapa hal berhenti sementara atau ditunda, tetapi Anda terus mengeksekusi," ujar Pini Yakuel.

Akibat perang , diungkap juga bahwa perusahaan dipaksa menunda proyek-proyek non-kritis dan mengandalkan kantor di luar negeri untuk membantu menutupi beban. Menurutnya akan menjadi lebih mudah saat ini, ketika karyawan yang absen perlahan-lahan kembali.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More