Ekonomi dari 4 Negara Eropa Ini Paling Terdampak oleh Krisis Laut Merah

Minggu, 04 Februari 2024 - 06:55 WIB
Perusahaan-perusahaan dari sejumlah negara Eropa terdampak berat akibat blokade laut yang dilakukan Kelompok Houthi di Laut Merah. FOTO/Ilustrasi/Dok.
JAKARTA - Blokade pelayaran di Laut Merah yang dilakukan oleh kelompok Houthi Yaman berdampak cukup besar bagi perekonomian sejumlah negara di Eropa . Berdasarkan survei PMI Global S&P yang dirilis minggu ini, setidaknya perusahaan-perusahaan di 4 negara Eropa menjadi yang paling terdampak oleh krisis tersebut.

Perekonomian Inggris adalah yang paling terpukul dibandingkan negara-negara Eropa lainnya akibat gangguan tersebut. Berdasarkan survei tersebut, 12% produsen di Inggris melaporkan bahwa waktu pengiriman terpengaruh akibat serangan di jalur pelayaran tersebut. Di urutan berikutnya adalah perusahaan dari Yunani (9%), Perancis, dan Jerman masing-asing 8%.



"Analisis terhadap alasan-alasan yang disebutkan oleh perusahaan-perusahaan anggota panel PMI mengungkapkan bahwa krisis Laut Merah memiliki dampak yang sangat nyata terhadap perusahaan-perusahaan Eropa pada bulan Januari. Dari negara-negara Eropa yang dipantau, produsen-produsen Inggris adalah yang paling terkena dampak krisis Laut Merah," ungkap analis S&P, seperti dilansir Russia Today, Minggu (4/2/2024).



Perusahaan-perusahaan di Inggris yang ikut serta dalam survei ini mencatat bahwa waktu pengiriman mundur sekitar 12 hingga 18 hari, karena harus memutar melalui ujung selatan Afrika. Perubahan rute itu disebut mengganggu jadwal produksi dan meningkatkan tekanan inflasi.

Pengalihan rute kapal-kapal yang menjauh dari Laut Merah juga menyebabkan harga pengiriman lebih tinggi, yang menyebabkan biaya input produsen di Inggris meningkat pada bulan Januari untuk pertama kalinya sejak bulan April lalu, menurut survei tersebut.

Kenaikan harga pemasok dilaporkan terjadi pada bahan kimia, elektronik, energi, bahan makanan, logam, kemasan, dan kayu. Biaya produksi juga melonjak paling tinggi sejak bulan September, karena produsen terpaksa membebankan kenaikan biaya tersebut kepada pelanggan. Sementara itu, pesanan baru telah menurun karena melemahnya permintaan baik dalam negeri maupun luar negeri.



Indeks manajer pembelian (PMI) untuk manufaktur Inggris naik menjadi 47,0 pada bulan Januari, namun tidak memenuhi ekspektasi sebelumnya dan tetap berada di bawah ambang batas 50, menandakan terus memburuknya kondisi operasional.

Houthi telah menyerang kapal-kapal yang melintasi Laut Merah sejak pertengahan Oktober, yang diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dalam konflik dengan Israel. Jalur Laut Merah biasanya menyumbang sekitar 15% perdagangan laut global, dan merupakan jalur perairan penting untuk perdagangan antara Asia dan Eropa.

Lalu lintas kargo di wilayah tersebut menurun drastis dalam tiga bulan terakhir akibat serangan tersebut. Menurut laporan Financial Times yang mengutip PortWatch IMF, dalam tujuh hari hingga 28 Januari, volume perdagangan di Selat Bab el-Mandeb turun 65% dibandingkan akhir Oktober.

Menurut survei S&P, pelayaran di Laut Merah kemungkinan akan terus mengalami penurunan setidaknya hingga kuartal kedua tahun 2024.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More