Perusahaan Rusia Memulai Ekspansi Besar-besaran ke Negara-negara Sahabat
Rabu, 28 Februari 2024 - 15:50 WIB
JAKARTA - Perusahaan Rusia telah membuka hampir 12.000 cabang di Serbia, Uni Emirat Arab (UEA), Armenia, dan Kirgistan sejak 2022, seperti dilaporkan oleh surat kabar Izvestia mengutip dari data industri. Serbia menduduki posisi puncak dengan adanya 9.000 lowongan pekerja baru.
Termasuk di antaranya toko online, taman kanak-kanak, fasilitas manufaktur, perusahaan real estat, dan co-working spaces, serta perusahaan konsultan hukum dan bisnis, seperti diperlihat sebuah survei oleh konsultan Finion.
"Bisnis Rusia di negara-negara sahabat berjalan dengan baik, meskipun kadang-kadang mereka menghadapi kesulitan terkait dengan kebijakan bank lokal dan penyelesaian pembayaran," kata kepala dan pendiri Finion, Vyacheslav Kartamyshev.
Dia mencatat, bahwa jumlah warga negara Rusia yang tinggal di Serbia telah melonjak dari 2.000 beberapa tahun yang lalu menjadi 200.000 saat ini.
Ekspansi bisnis pelaku usaha Rusia disebut terkait dengan adanya kondisi yang menguntungkan seperti diskon pajak, peluang untuk meningkatkan ekspor, dan kehadiran Rusia yang lebih luas di negara-negara ini.
Perusahaan-perusahaan Rusia telah membuka 800 cabang di Armenia dan 450 di Kirgistan, menurut Antonina Levashenko, kepala Pusat Rusia untuk Kompetensi dan Analisis Standar OECD.
Negara-negara ini adalah anggota Uni Ekonomi Eurasia, blok lima negara pasca-Soviet dengan adanya prosedur bea cukai dan pajak yang disederhanakan, serta perizinan yang makin mudah untuk bisnis Rusia.
Dalam dua tahun terakhir, sekitar 1.600 cabang telah dibuka di UEA, yang secara tradisional menjadi tujuan populer bagi bisnis Rusia. Para ekonom mengaitkan ekspansi di negara itu dengan rekening ratusan perusahaan dan bisnis Rusia yang ditutup di UE karena sanksi terkait Ukraina.
Data menunjukkan, sektor-sektor yang mencatatkan peningkatan terbesar dengan terbukanya cabang-cabang baru termasuk di antaranya Teknologi informasi atau TI, logistik, dan layanan.
Termasuk di antaranya toko online, taman kanak-kanak, fasilitas manufaktur, perusahaan real estat, dan co-working spaces, serta perusahaan konsultan hukum dan bisnis, seperti diperlihat sebuah survei oleh konsultan Finion.
"Bisnis Rusia di negara-negara sahabat berjalan dengan baik, meskipun kadang-kadang mereka menghadapi kesulitan terkait dengan kebijakan bank lokal dan penyelesaian pembayaran," kata kepala dan pendiri Finion, Vyacheslav Kartamyshev.
Dia mencatat, bahwa jumlah warga negara Rusia yang tinggal di Serbia telah melonjak dari 2.000 beberapa tahun yang lalu menjadi 200.000 saat ini.
Ekspansi bisnis pelaku usaha Rusia disebut terkait dengan adanya kondisi yang menguntungkan seperti diskon pajak, peluang untuk meningkatkan ekspor, dan kehadiran Rusia yang lebih luas di negara-negara ini.
Perusahaan-perusahaan Rusia telah membuka 800 cabang di Armenia dan 450 di Kirgistan, menurut Antonina Levashenko, kepala Pusat Rusia untuk Kompetensi dan Analisis Standar OECD.
Negara-negara ini adalah anggota Uni Ekonomi Eurasia, blok lima negara pasca-Soviet dengan adanya prosedur bea cukai dan pajak yang disederhanakan, serta perizinan yang makin mudah untuk bisnis Rusia.
Dalam dua tahun terakhir, sekitar 1.600 cabang telah dibuka di UEA, yang secara tradisional menjadi tujuan populer bagi bisnis Rusia. Para ekonom mengaitkan ekspansi di negara itu dengan rekening ratusan perusahaan dan bisnis Rusia yang ditutup di UE karena sanksi terkait Ukraina.
Data menunjukkan, sektor-sektor yang mencatatkan peningkatan terbesar dengan terbukanya cabang-cabang baru termasuk di antaranya Teknologi informasi atau TI, logistik, dan layanan.
(akr)
tulis komentar anda