Investor Ramai-ramai Lirik Potensi Bisnis Logistik di Indonesia
Selasa, 07 Mei 2024 - 13:57 WIB
kedua, ketimpangan infrastruktur antara Jawa dan pulau-pulau lainnya juga menjadi kendala serius untuk para pemain logistik.
Tantangan sektor logistik ini terlihat dari penurunan skor Logistic Performance Index (LPI) Indonesia yang diterbitkan oleh World Bank.
Menurut Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI), LPI 2023 menempatkan Indonesia pada peringkat 63 dari 139 negara, turun dari peringkat 64 pada tahun 2018. Penurunan peringkat menunjukan adanya masalah dalam efisiensi, keandalan, dan ketersediaan infrastruktur logistik di Indonesia.
Hadirnya berbagai investor, termasuk asing dan domestik, diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan logistik dan juga turut memulihkan peringkat LPI Indonesia.
Investasi Asing
Menurut Senior Consultant Supply Chain Indonesia, Zaroni, kebutuhan investasi infrastruktur logistik menghadapi keterbatasan, baik teknologi maupun sumber pendanaan. Dalam konteks ini, investasi asing diperlukan untuk mengatasi mengatasi keterbatasan tersebut.
“Investasi asing dalam infrastruktur logistik akan mendorong perusahaan-perusahaan asing sebagai pengguna infrastruktur logistik untuk mengembangkan pasar di Indonesia melalui investasi pembangunan manufaktur di berbagai sektor industri," jelasnya.
Investasi asing dalam sektor logistik Indonesia tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung, tetapi juga berdampak secara lebih luas melalui efek multiplier. Sama dengan pendapat yang disampaikan Zaroni, dampak investasi asing ini terutama adalah memberikan efek multiplier, yang menggerakkan dan mendorong perkembangan dan pertumbuhan sektor logistik untuk memperlancar pergerakan arus barang, baik dalam domestik maupun internasional.
Dengan demikian, perkembangan investasi pemain asing dalam sektor logistik Indonesia menjadi kunci dalam mewujudkan potensi pasar yang besar serta meningkatkan daya saing logistik nasional di tingkat global.
Tantangan sektor logistik ini terlihat dari penurunan skor Logistic Performance Index (LPI) Indonesia yang diterbitkan oleh World Bank.
Menurut Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI), LPI 2023 menempatkan Indonesia pada peringkat 63 dari 139 negara, turun dari peringkat 64 pada tahun 2018. Penurunan peringkat menunjukan adanya masalah dalam efisiensi, keandalan, dan ketersediaan infrastruktur logistik di Indonesia.
Hadirnya berbagai investor, termasuk asing dan domestik, diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan logistik dan juga turut memulihkan peringkat LPI Indonesia.
Investasi Asing
Menurut Senior Consultant Supply Chain Indonesia, Zaroni, kebutuhan investasi infrastruktur logistik menghadapi keterbatasan, baik teknologi maupun sumber pendanaan. Dalam konteks ini, investasi asing diperlukan untuk mengatasi mengatasi keterbatasan tersebut.
“Investasi asing dalam infrastruktur logistik akan mendorong perusahaan-perusahaan asing sebagai pengguna infrastruktur logistik untuk mengembangkan pasar di Indonesia melalui investasi pembangunan manufaktur di berbagai sektor industri," jelasnya.
Investasi asing dalam sektor logistik Indonesia tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung, tetapi juga berdampak secara lebih luas melalui efek multiplier. Sama dengan pendapat yang disampaikan Zaroni, dampak investasi asing ini terutama adalah memberikan efek multiplier, yang menggerakkan dan mendorong perkembangan dan pertumbuhan sektor logistik untuk memperlancar pergerakan arus barang, baik dalam domestik maupun internasional.
Dengan demikian, perkembangan investasi pemain asing dalam sektor logistik Indonesia menjadi kunci dalam mewujudkan potensi pasar yang besar serta meningkatkan daya saing logistik nasional di tingkat global.
Lihat Juga :
tulis komentar anda