Boncos! Defisit APBN Bakal Terus Melebar hingga 6,34% PDB
Selasa, 25 Agustus 2020 - 12:34 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga pertengahan tahun ini telah mencapai Rp330,2 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan realisasi defisit anggaran itu setara dengan 2,01% produk domestik bruto (PDB).
"Realisasi defisit APBN kita saat ini cukup besar, karena itu dampaknya terhadap defisit APBN akan sangat besar hingga akhir tahun," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/8/2020).
(Baca Juga: Anggota Dewan 'Gonggong' Pemerintah Soal Target yang Banyak Meleset)
Dia merinci, belanja negara hingga 31 Juli 2020 tercatat senilai Rp1.252,4 triliun atau 45,7% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara itu tumbuh 1,3% dibandingkan penyerapan per akhir Juli tahun lalu yang senilai Rp1.236,3 triliun.
Sementara itu, realisasi penerimaan perpajakan hingga Juli 2020 tercatat senilai Rp711 triliun atau 50,6% dari target Rp1.404,5 triliun. Performa ini mencatatkan kontraksi 12,3% dibandingkan realisasi akhir Juli 2019 senilai Rp810,6 triliun.
Sedangkan realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp922,2 triliun atau terkontraksi 12,4% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp1.052,4 triliun. "Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 54,1% dari target senilai Rp1.699,9 triliun," katanya.
Dia menambahkan, kenaikan defisit hingga 79,5% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 183% menggambarkan penerimaan mengalami tekanan.
(Baca Juga: Sri Mulyani: Pejabat Kemenkeu yang Tak Siap Bertempur Silakan Angkat Tangan)
"Belanja naik akibat Covid-19 dan oleh karena itu dampaknya ke defisit sangat besar. Sampai akhir tahun estimasi 6,34% dari PDB, sampai akhir Juli defisit adalah 2% dari PDB," jelasnya.
"Realisasi defisit APBN kita saat ini cukup besar, karena itu dampaknya terhadap defisit APBN akan sangat besar hingga akhir tahun," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/8/2020).
(Baca Juga: Anggota Dewan 'Gonggong' Pemerintah Soal Target yang Banyak Meleset)
Dia merinci, belanja negara hingga 31 Juli 2020 tercatat senilai Rp1.252,4 triliun atau 45,7% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara itu tumbuh 1,3% dibandingkan penyerapan per akhir Juli tahun lalu yang senilai Rp1.236,3 triliun.
Sementara itu, realisasi penerimaan perpajakan hingga Juli 2020 tercatat senilai Rp711 triliun atau 50,6% dari target Rp1.404,5 triliun. Performa ini mencatatkan kontraksi 12,3% dibandingkan realisasi akhir Juli 2019 senilai Rp810,6 triliun.
Sedangkan realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp922,2 triliun atau terkontraksi 12,4% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp1.052,4 triliun. "Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 54,1% dari target senilai Rp1.699,9 triliun," katanya.
Dia menambahkan, kenaikan defisit hingga 79,5% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 183% menggambarkan penerimaan mengalami tekanan.
(Baca Juga: Sri Mulyani: Pejabat Kemenkeu yang Tak Siap Bertempur Silakan Angkat Tangan)
"Belanja naik akibat Covid-19 dan oleh karena itu dampaknya ke defisit sangat besar. Sampai akhir tahun estimasi 6,34% dari PDB, sampai akhir Juli defisit adalah 2% dari PDB," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda