Sedot Anggaran Rp1,45 Triliun, Ini Konsep Istana Wapres di IKN
Selasa, 13 Agustus 2024 - 10:47 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmikan dimulainya pembangunan Istana Wakil Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek ini menggunakan dana APBN senilai Rp1,45 triliun untuk beberapa pekerjaan.
Istana Wakil Presiden di IKN akan dibangun di atas lahan seluas 14,8 Ha dengan luas total bangunan 10.038,4 m2. Konstruksinya dikerjakan oleh PT Adhi Karya dan Penta Architecture KSO.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti menjelaskan pembangunan kawasan Istana Wakil Presiden dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama meliputi pembangunan bangunan istana dan kantor wapres, kediaman wapres, mess paspampres dan parkir, serta bangunan penunjang lainnya.
"Tahap pertama akan kita selesaikan pada Agustus 2025, mudah-mudahan saat 17 Agustus 2025 sudah bisa berfungsi. Untuk tahap 2 akan segera kami lelangkan kembali," ujar Diana dalam keterangan resmi, Senin (12/8/2024).
Pembangunannya menggunakan konsep "Huma Betang Tunai" yang dalam bahasa dayak memiliki arti rumah panjang ibu. Ibu sebagai sebagai pengayom, pemberi, dan pemelihara penting untuk diingat kembali sebagai bagian dari kata Ibu Kota dan Ibu Pertiwi.
Desainer Istana Wakil Presiden Daliana Suryawinata menambahkan, bangunan di IKN membutuhkan tipologi yang berakar dari arsitektur tradisional Indonesia, terutama rumah panggung. Sehingga konsep rumah panggung diangkat dalam konsep Istana Wakil Presiden dan juga konsep rumah panjang yang adalah kekhasan Kalimantan.
"Pada atapnya nanti dipasang panel surya dan bangunannya juga didesain secara hemat energi," kata Daliana Suryawinata.
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan pembangunan Istana Wakil Presiden di IKN ini memiliki arti strategis. Selain menjadi kebanggaan karena merupakan karya anak bangsa, bangunan ini diharapkan dapat menjadi salah satu pusat aktivitas kenegaraan yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan, integritas, dan pelayanan publik.
"Lebih dari itu, istana ini harus menjadi sumbu perubahan dan tempat lahirnya berbagai kebijakan penting yang menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Istana Wakil Presiden di IKN akan dibangun di atas lahan seluas 14,8 Ha dengan luas total bangunan 10.038,4 m2. Konstruksinya dikerjakan oleh PT Adhi Karya dan Penta Architecture KSO.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti menjelaskan pembangunan kawasan Istana Wakil Presiden dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama meliputi pembangunan bangunan istana dan kantor wapres, kediaman wapres, mess paspampres dan parkir, serta bangunan penunjang lainnya.
"Tahap pertama akan kita selesaikan pada Agustus 2025, mudah-mudahan saat 17 Agustus 2025 sudah bisa berfungsi. Untuk tahap 2 akan segera kami lelangkan kembali," ujar Diana dalam keterangan resmi, Senin (12/8/2024).
Pembangunannya menggunakan konsep "Huma Betang Tunai" yang dalam bahasa dayak memiliki arti rumah panjang ibu. Ibu sebagai sebagai pengayom, pemberi, dan pemelihara penting untuk diingat kembali sebagai bagian dari kata Ibu Kota dan Ibu Pertiwi.
Desainer Istana Wakil Presiden Daliana Suryawinata menambahkan, bangunan di IKN membutuhkan tipologi yang berakar dari arsitektur tradisional Indonesia, terutama rumah panggung. Sehingga konsep rumah panggung diangkat dalam konsep Istana Wakil Presiden dan juga konsep rumah panjang yang adalah kekhasan Kalimantan.
"Pada atapnya nanti dipasang panel surya dan bangunannya juga didesain secara hemat energi," kata Daliana Suryawinata.
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan pembangunan Istana Wakil Presiden di IKN ini memiliki arti strategis. Selain menjadi kebanggaan karena merupakan karya anak bangsa, bangunan ini diharapkan dapat menjadi salah satu pusat aktivitas kenegaraan yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan, integritas, dan pelayanan publik.
"Lebih dari itu, istana ini harus menjadi sumbu perubahan dan tempat lahirnya berbagai kebijakan penting yang menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia," kata Wapres Ma'ruf Amin.
(fch)
Lihat Juga :
tulis komentar anda