Ladang Minyak Jadi Sarang Zombie, AS Telan Kerugian Rp4.359 Triliun
Senin, 19 Agustus 2024 - 21:58 WIB
JAKARTA - Ekonomi Amerika Serikat (AS) dari minyak dan gas berkembang pesat meskipun memiliki tenaga kerja yang lebih sedikit pada 2024. Tahun ini saja, AS telah memproduksi minyak dalam jumlah besar menyentuh 13,2 juta barel per hari (bph) meningkat 2,4% dari 12,9 juta bph tahun lalu.
Peningkatan tersebut mendorong perekonomian AS dan membantunya mencapai angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi. Meskipun itu adalah sisi baiknya, bagian bawah perutnya tetap gelap, yang tidak dapat diabaikan oleh Amerika.
Industri minyak menyumbangkan pendapatan miliaran dolar bagi perekonomian AS namun juga membawa kerugian sebesar USD280 miliar atau Rp4.359 triliun. Pada 2024 ribuan sumur minyak yang ditinggalkan tersebar di negara bagian Texas yang luas.
Ladang minyak yang ditinggalkan yang biasa disebut 'sumur zombie' menimbulkan ancaman bagi lingkungan yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan publik.
Sumur-sumur minyak telah ditinggalkan selama bertahun-tahun karena tenaga kerja di sektor ini semakin berkurang. Hal ini menyebabkan para pemilik mengalami kerugian yang memaksa mereka untuk menutupnya.
Laporan terbaru dari Departemen AS menunjukkan bahwa nilai sebesar USD280 miliar harus dialokasikan untuk membersihkan sumur-sumur minyak yang ditinggalkan meskipun sektor minyak menghasilkan miliaran pajak, yang menambah kerugian yang signifikan bagi perekonomian AS.
"Situs-situs pencemaran yang ditinggalkan ini merupakan bahaya bagi lingkungan," ujar Departemen Lingkungan Hidup AS dikutip dari WatcherGuru, Senin (19/8/2024).
"Mereka membahayakan kesehatan dan keselamatan publik dengan mencemari air tanah, mengeluarkan gas berbahaya seperti metana, mengotori lanskap dengan peralatan berkarat dan berbahaya, menimbulkan risiko banjir dan lubang runtuhan, serta membahayakan satwa liar."
Reuters melaporkan selama dua tahun terakhir, semakin banyak sumur yang ditinggalkan mulai menumpahkan atau bahkan menyemburkan air panas seperti geyser, membentuk danau yang sarat garam dan bahan kimia, atau menyebabkan lubang runtuhan. Dengan demikian, industri minyak AS memberikan andil akan tetapi juga menggerus perekonomian.
Peningkatan tersebut mendorong perekonomian AS dan membantunya mencapai angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi. Meskipun itu adalah sisi baiknya, bagian bawah perutnya tetap gelap, yang tidak dapat diabaikan oleh Amerika.
Industri minyak menyumbangkan pendapatan miliaran dolar bagi perekonomian AS namun juga membawa kerugian sebesar USD280 miliar atau Rp4.359 triliun. Pada 2024 ribuan sumur minyak yang ditinggalkan tersebar di negara bagian Texas yang luas.
Ladang minyak yang ditinggalkan yang biasa disebut 'sumur zombie' menimbulkan ancaman bagi lingkungan yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan publik.
Sumur-sumur minyak telah ditinggalkan selama bertahun-tahun karena tenaga kerja di sektor ini semakin berkurang. Hal ini menyebabkan para pemilik mengalami kerugian yang memaksa mereka untuk menutupnya.
Laporan terbaru dari Departemen AS menunjukkan bahwa nilai sebesar USD280 miliar harus dialokasikan untuk membersihkan sumur-sumur minyak yang ditinggalkan meskipun sektor minyak menghasilkan miliaran pajak, yang menambah kerugian yang signifikan bagi perekonomian AS.
"Situs-situs pencemaran yang ditinggalkan ini merupakan bahaya bagi lingkungan," ujar Departemen Lingkungan Hidup AS dikutip dari WatcherGuru, Senin (19/8/2024).
Baca Juga
"Mereka membahayakan kesehatan dan keselamatan publik dengan mencemari air tanah, mengeluarkan gas berbahaya seperti metana, mengotori lanskap dengan peralatan berkarat dan berbahaya, menimbulkan risiko banjir dan lubang runtuhan, serta membahayakan satwa liar."
Reuters melaporkan selama dua tahun terakhir, semakin banyak sumur yang ditinggalkan mulai menumpahkan atau bahkan menyemburkan air panas seperti geyser, membentuk danau yang sarat garam dan bahan kimia, atau menyebabkan lubang runtuhan. Dengan demikian, industri minyak AS memberikan andil akan tetapi juga menggerus perekonomian.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda