Bangkitkan Amarah Naga, Produk-produk Eropa Terancam Tarif Tinggi
Minggu, 25 Agustus 2024 - 14:02 WIB
Rantai pasokan kendaraan listrik Eropa sejatinya sangat bergantung pada baterai yang dibuat di China, dan ketergantungan ini diperkirakan akan terus tumbuh selama tiga tahun mendatang, dari sekitar 30% saat ini menjadi sekitar 50% pada tahun 2027. Selain membuat kendaraan buatan China menjadi jauh lebih mahal, langkah tarif UE juga mengancam akan menggelembungkan biaya kendaraan listrik yang dibuat di blok tersebut dalam pertikaian perdagangan yang meningkat.
Pertikaian itu dinilai akan semakin membebani Eropa, setelah industri dan pertanian blok tersebut terpukul oleh kenaikan harga energi yang dramatis yang belum pernah terjadi sejak tahun 1970-an akibat keputusan politisnya mencoba melemahkan pasokan minyak dan gas Rusia. Kebijakan itu membuat hampir semua barang industri, mulai dari pupuk nitrat dan bahan kimia hingga baja yang dibuat oleh pabrik baja besar Eropa menjadi sangat mahal untuk diproduksi.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mencoba meredakan potensi perang dagang dengan Beijing dengan mengatakan, "meskipun sistem politik kita berbeda, hal itu tidak boleh mengarah pada persaingan sistemik dan permanen. Itu bukan kepentingan kita." Borrell juga melontarkan komentar mengejutkan mengenai kebijakan perdagangan AS, yang ia salahkan atas meningkatnya ketegangan perdagangan dengan China.
"Ketika mereka mengambil tindakan terhadap China, mereka tidak bertanya apakah itu menguntungkan kami atau tidak. Ketika mereka melarang impor mobil China atau mengenakan tarif pencegahan, mereka tidak bertanya pada diri sendiri ke mana mobil-mobil China yang tidak akan masuk ke AS akan dikirim. Ke mana mereka akan pergi? Ke pasar mana lagi mereka bisa pergi? Ya tentu saja, ke pasar Eropa, dan itu menyebabkan masalah daya saing bagi industri kami," cetusnya.
Pertikaian itu dinilai akan semakin membebani Eropa, setelah industri dan pertanian blok tersebut terpukul oleh kenaikan harga energi yang dramatis yang belum pernah terjadi sejak tahun 1970-an akibat keputusan politisnya mencoba melemahkan pasokan minyak dan gas Rusia. Kebijakan itu membuat hampir semua barang industri, mulai dari pupuk nitrat dan bahan kimia hingga baja yang dibuat oleh pabrik baja besar Eropa menjadi sangat mahal untuk diproduksi.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mencoba meredakan potensi perang dagang dengan Beijing dengan mengatakan, "meskipun sistem politik kita berbeda, hal itu tidak boleh mengarah pada persaingan sistemik dan permanen. Itu bukan kepentingan kita." Borrell juga melontarkan komentar mengejutkan mengenai kebijakan perdagangan AS, yang ia salahkan atas meningkatnya ketegangan perdagangan dengan China.
"Ketika mereka mengambil tindakan terhadap China, mereka tidak bertanya apakah itu menguntungkan kami atau tidak. Ketika mereka melarang impor mobil China atau mengenakan tarif pencegahan, mereka tidak bertanya pada diri sendiri ke mana mobil-mobil China yang tidak akan masuk ke AS akan dikirim. Ke mana mereka akan pergi? Ke pasar mana lagi mereka bisa pergi? Ya tentu saja, ke pasar Eropa, dan itu menyebabkan masalah daya saing bagi industri kami," cetusnya.
(fjo)
tulis komentar anda