Dampak Positif dan Negatif dari Fenomena Gig Economy
Sabtu, 28 September 2024 - 14:18 WIB
Hal itu lantaran memungkinkan perusahaan memilih mempekerjakan karyawan paruh waktu maupun pekerja dengan kontrak jangka pendek seperti freelancer.
"Gig economy. Hati-hati dengan ini, ekonomi serabutan, ekonomi paruh waktu. Kalau tidak dikelola dengan baik, ini akan menjadi tren," kata Presiden Jokowi pada pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Jakarta, Kamis (19/9/2024) lalu.
Sekedar informasi, Gig economy adalah segmen perekonomian di bidang jasa berdasarkan fleksibilitas dan bersifat temporer. Gig economy membentuk sistem pasar tenaga kerja yang diisi oleh pekerja lepas, kontrak, atau freelance.
Gig economy menjadi fenomena yang kian luas setelah sektor digital bertransformasi, di mana batasan wilayah dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Oleh sebab itu, karakterisasinya adalah fleksibel dan temporer.
"Gig economy. Hati-hati dengan ini, ekonomi serabutan, ekonomi paruh waktu. Kalau tidak dikelola dengan baik, ini akan menjadi tren," kata Presiden Jokowi pada pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Jakarta, Kamis (19/9/2024) lalu.
Sekedar informasi, Gig economy adalah segmen perekonomian di bidang jasa berdasarkan fleksibilitas dan bersifat temporer. Gig economy membentuk sistem pasar tenaga kerja yang diisi oleh pekerja lepas, kontrak, atau freelance.
Gig economy menjadi fenomena yang kian luas setelah sektor digital bertransformasi, di mana batasan wilayah dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Oleh sebab itu, karakterisasinya adalah fleksibel dan temporer.
(fch)
tulis komentar anda