Rekor Penerimaan Negara Hampir Rp3.000 Triliun, Sri Mulyani: Susah Loh Ngumpulin Pajak
Selasa, 08 Oktober 2024 - 16:52 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2025 telah ditetapkan dan disahkan penerimaan negara mencapai Rp2.996,9 triliun. Papar Menkeu, penerimaan negara yang hampir Rp3.000 triliun ini mencapai rekor terbaru dan susah untuk mengumpulkannya.
“Nyaris kita mencapai Rp3.000 triliun dan ini record terbaru dari penerimaan negara, mendekati Rp3.000 triliun di mana penerimaan pajak... (audiens mulai tepuk kecil) Boleh lah ditepuktangani, susah loh ngumpulin pajak. Kalau gampang ya tidak perlu tepuk tangan,” ungkap Sri Mulyani dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Selasa (8/10/2024).
Secara rinci, total pendapatan negara pada tahun depan itu terdiri dari penerimaan perpajakan (pajak dan cukai) senilai Rp2.490,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp505,4 triliun.
Dengan demikian, pemerintah terus mendesain dan di satu sisi cukup ambisius namun juga realistis. “Sehingga bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di satu sisi, di sisi lain mampu mencukupi kebutuhan belanja dari program pemerintahan baru,” kata Menkeu.
Dari sisi belanja negara diproyeksikan sebesar Rp3.613,1 triliun pada tahun depan. Dengan begitu, APBN 2025 kali pertama disepakati defisit sebesar 2,53%.
“Nyaris kita mencapai Rp3.000 triliun dan ini record terbaru dari penerimaan negara, mendekati Rp3.000 triliun di mana penerimaan pajak... (audiens mulai tepuk kecil) Boleh lah ditepuktangani, susah loh ngumpulin pajak. Kalau gampang ya tidak perlu tepuk tangan,” ungkap Sri Mulyani dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Selasa (8/10/2024).
Secara rinci, total pendapatan negara pada tahun depan itu terdiri dari penerimaan perpajakan (pajak dan cukai) senilai Rp2.490,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp505,4 triliun.
Baca Juga
Dengan demikian, pemerintah terus mendesain dan di satu sisi cukup ambisius namun juga realistis. “Sehingga bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di satu sisi, di sisi lain mampu mencukupi kebutuhan belanja dari program pemerintahan baru,” kata Menkeu.
Dari sisi belanja negara diproyeksikan sebesar Rp3.613,1 triliun pada tahun depan. Dengan begitu, APBN 2025 kali pertama disepakati defisit sebesar 2,53%.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda