PSBB DKI Bisa Buat Suku Bunga Acuan Bakal Tertahan
Rabu, 16 September 2020 - 23:31 WIB
JAKARTA - Ekonom Core Piter Abdullah menilai tingkat suku bunga acuan , BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) akan ditahan. Hal ini seiring dengan tidak ingin memberikan tekanan pada pasar keuangan domestik yang masih dipengaruhi sentimen pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.
"Saya perkirakan BI masih menahan suku bunga. PSBB membuat adanya tekanan terhadap pasar keuangan dan juga nilai tukar rupiah. Saya Kira BI tidak ingin menambah tekanan itu dengan menurunkan suku bunga acuan," kata Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (16/9/2020). (Baca: Jaga Nilai Tukar Rupiah Stabil, BI Repo Rate Bakal Ditahan )
Menurut dia, BI perlu memberi waktu kepada perbankan untuk meresponse penurunan suku bunga yang lalu. Hal ini agar tidak membebani perbankan.
"Selain itu suku bunga acuan sudah sangat rendah. BI perlu memberi waktu kepada perbankan untuk merespon penurunan suku bunga yang lalu," jelasnya. (Baca juga: ADB Beberkan Strategi Jitu Pulihkan Ekonomi RI Jangka Pendek dan Menengah )
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4%. Hal ini sejalan untuk dengan perkembangan perekonomian saat ini.
Selain itu, RDG Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75%.
"Saya perkirakan BI masih menahan suku bunga. PSBB membuat adanya tekanan terhadap pasar keuangan dan juga nilai tukar rupiah. Saya Kira BI tidak ingin menambah tekanan itu dengan menurunkan suku bunga acuan," kata Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (16/9/2020). (Baca: Jaga Nilai Tukar Rupiah Stabil, BI Repo Rate Bakal Ditahan )
Menurut dia, BI perlu memberi waktu kepada perbankan untuk meresponse penurunan suku bunga yang lalu. Hal ini agar tidak membebani perbankan.
"Selain itu suku bunga acuan sudah sangat rendah. BI perlu memberi waktu kepada perbankan untuk merespon penurunan suku bunga yang lalu," jelasnya. (Baca juga: ADB Beberkan Strategi Jitu Pulihkan Ekonomi RI Jangka Pendek dan Menengah )
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4%. Hal ini sejalan untuk dengan perkembangan perekonomian saat ini.
Selain itu, RDG Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75%.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda