Tol Manado-Bitung Pacu Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Utara
Rabu, 30 September 2020 - 22:23 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Mensesneg Pratikno dan Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan secara virtual pengoperasian Jalan Tol Manado-Bitung ruas Manado-Danowudu sepanjang 26 km di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (29/9/2020). Dengan diresmikannya ruas tol pertama di Sulawesi Utara dan terpanjang di Sulawesi tersebut, Presiden berharap dapat segera dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Saya melihat Provinsi Sulawesi Utara banyak potensi ekonomi yang harus terus dikembangkan. Ada industri perikanan, pertanian, perkebunan dan sektor pariwisata. Semuanya membutuhkan dukungan infrastruktur termasuk jalan tol," kata Presiden Jokowi.
Dikatakan Presiden Jokowi, jalan tol tersebut akan memberikan kemudahan akses barang dan jasa ke Pelabuhan Internasional Bitung yang merupakan salah satu dari pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur.
Bahkan menurut Presiden jika seluruh ruas tol sepanjang 40 km tersebut rampung maka akan memangkas waktu tempuh Manado-Bitung dari waktu tempuh rata-rata 1,5 jam menjadi setengah jam. ( Baca juga:Rencana Utak-Atik Peran Perusahaan Negara ala Menteri Erick )
"Jalan tol ini terintegrasi dengan kawasan industri dan pariwisata sehingga akses lebih mudah dijangkau. Biaya logistik dari Pelabuhan Bitung dapat ditekan, agar kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung juga dapat lebih maju, dimana ini juga tugasnya gubernur," kata Presiden Jokowi.
"Kawasan pariwisata semakin mudah dijangkau. Sehingga diharapkan pariwisata di Sulut berkembang lebih baik setelah berakhirnya pandemi COVID-19. Dengan tersambungnya Jalan Tol Manado-Bitung, saya yakin investasi akan meningkat dan lapangan pekerjaan juga bertambah sehingga sulut semakin berkembang," ujar Presiden.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam laporan saat acara peresmian di Gerbang Tol Manado mengatakan, pembangunan ruas tol Manado-Bitung merupakan salah satu dukungan yang signifikan bagi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Manado –Bitung – Likupang.
"Kami laporkan pula bahwa saat ini sedang dilaksanakan juga pembangunan berbagai infrastruktur pendukung pariwisata lainnya, seperti jalan akses Manado - Likupang, Jembatan Marinsow, SPAM Malalayang, TPA Mamitarang dan pengendali banjir," ujar Basuki dalam keterangannya, Rabu (30/9/2020).
Tol Manado-Bitung dikatakan Menteri Basuki, dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi total Rp 5,12 triliun, dimana konstruksi pada ruas Manado – Airmadidi sepanjang 15 km didanai oleh APBN, sedangkan ruas Airmadidi – Bitung sepanjang 25 km dilaksanakan oleh BUJT PT Jasa Marga Manado – Bitung. ( Baca juga:Armenia Kerahkan S-300 Rusia, Azerbaijan Bersumpah Menghancurkannya )
"Ditargetkan untuk Seksi 2B Danowudu-Bitung akan rampung konstruksinya pada Juni 2021 sehingga juga dapat mengurangi beban jalan arteri nasional yang kondisinya semakin padat akibat pertumbuhan jumlah kendaraan dan aktivitas perekonomian," kata Menteri Basuki.
Pembangunan Tol Manado-Bitung sepanjang 40 km dibagi menjadi dua seksi yakni Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi sepanjang 14 Km dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan progres Seksi 1A ruas Manado-Sukur (7 Km) dan Seksi 1B ruas Sukur-Airmadidi (7 Km). Sedangkan untuk Seksi 2 Airmadidi-Bitung sepanjang 25 Km dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung yang terbagi Seksi 2A Airmadidi–Danowudu (11,5 Km) dan Seksi 2B Danowudo–Bitung (13,5 Km) progresnya 66,4%.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Anggota DPR RI Komisi V Herson Mayulu, Pjs Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Agus Fatoni, Direktur Utama PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur, Direktur Utama PT. Pembangunan Perumahan (PT PP) (Persero) Tbk Novel Arsjad, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit, Kepala BPJN Sulawesi Utara Agung Hari Prabowo, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Bastari, Kepala Balai Pengembangan Prasarana Wilayah Sulut Rus'an M. Nur Taib, Balai Perumahan Hujurat, Kepala BP2JK Rachman Djamil dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
"Saya melihat Provinsi Sulawesi Utara banyak potensi ekonomi yang harus terus dikembangkan. Ada industri perikanan, pertanian, perkebunan dan sektor pariwisata. Semuanya membutuhkan dukungan infrastruktur termasuk jalan tol," kata Presiden Jokowi.
Dikatakan Presiden Jokowi, jalan tol tersebut akan memberikan kemudahan akses barang dan jasa ke Pelabuhan Internasional Bitung yang merupakan salah satu dari pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur.
Bahkan menurut Presiden jika seluruh ruas tol sepanjang 40 km tersebut rampung maka akan memangkas waktu tempuh Manado-Bitung dari waktu tempuh rata-rata 1,5 jam menjadi setengah jam. ( Baca juga:Rencana Utak-Atik Peran Perusahaan Negara ala Menteri Erick )
"Jalan tol ini terintegrasi dengan kawasan industri dan pariwisata sehingga akses lebih mudah dijangkau. Biaya logistik dari Pelabuhan Bitung dapat ditekan, agar kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung juga dapat lebih maju, dimana ini juga tugasnya gubernur," kata Presiden Jokowi.
"Kawasan pariwisata semakin mudah dijangkau. Sehingga diharapkan pariwisata di Sulut berkembang lebih baik setelah berakhirnya pandemi COVID-19. Dengan tersambungnya Jalan Tol Manado-Bitung, saya yakin investasi akan meningkat dan lapangan pekerjaan juga bertambah sehingga sulut semakin berkembang," ujar Presiden.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam laporan saat acara peresmian di Gerbang Tol Manado mengatakan, pembangunan ruas tol Manado-Bitung merupakan salah satu dukungan yang signifikan bagi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Manado –Bitung – Likupang.
"Kami laporkan pula bahwa saat ini sedang dilaksanakan juga pembangunan berbagai infrastruktur pendukung pariwisata lainnya, seperti jalan akses Manado - Likupang, Jembatan Marinsow, SPAM Malalayang, TPA Mamitarang dan pengendali banjir," ujar Basuki dalam keterangannya, Rabu (30/9/2020).
Tol Manado-Bitung dikatakan Menteri Basuki, dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi total Rp 5,12 triliun, dimana konstruksi pada ruas Manado – Airmadidi sepanjang 15 km didanai oleh APBN, sedangkan ruas Airmadidi – Bitung sepanjang 25 km dilaksanakan oleh BUJT PT Jasa Marga Manado – Bitung. ( Baca juga:Armenia Kerahkan S-300 Rusia, Azerbaijan Bersumpah Menghancurkannya )
"Ditargetkan untuk Seksi 2B Danowudu-Bitung akan rampung konstruksinya pada Juni 2021 sehingga juga dapat mengurangi beban jalan arteri nasional yang kondisinya semakin padat akibat pertumbuhan jumlah kendaraan dan aktivitas perekonomian," kata Menteri Basuki.
Pembangunan Tol Manado-Bitung sepanjang 40 km dibagi menjadi dua seksi yakni Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi sepanjang 14 Km dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan progres Seksi 1A ruas Manado-Sukur (7 Km) dan Seksi 1B ruas Sukur-Airmadidi (7 Km). Sedangkan untuk Seksi 2 Airmadidi-Bitung sepanjang 25 Km dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung yang terbagi Seksi 2A Airmadidi–Danowudu (11,5 Km) dan Seksi 2B Danowudo–Bitung (13,5 Km) progresnya 66,4%.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Anggota DPR RI Komisi V Herson Mayulu, Pjs Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Agus Fatoni, Direktur Utama PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur, Direktur Utama PT. Pembangunan Perumahan (PT PP) (Persero) Tbk Novel Arsjad, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit, Kepala BPJN Sulawesi Utara Agung Hari Prabowo, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Bastari, Kepala Balai Pengembangan Prasarana Wilayah Sulut Rus'an M. Nur Taib, Balai Perumahan Hujurat, Kepala BP2JK Rachman Djamil dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
(uka)
tulis komentar anda